POHON PISANG SEBAGAI IKON BUDAYA VISUAL DALAM ADAT ISTIADAT DI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA, TINJAUAN TERHADAP MAKNA DAN PERUBAHANNYA
Abstract
Ikon budaya visual dari setiap suku bangsa atau etnis bervariasi bentuk dan maknanya. Makna yang terkandung di dalamnya hanya berlaku bagi warga komunal pendukungnya sendiri. Kekayaan budaya visual tradisional ini pantas dijaga kelestariannya sebagai wawasan pengetahuan bagi generasi penerus, mengenai budaya masa lalu sebagai tolok ukur keperibadian Bangsa.
Pada umumnya artefak budaya masa lalu adalah berupa benda-benda mati, namun ada keunikan pada budaya Kabupaten Padang Lawas Utara, dimana artefaknya berupa tumbuhan pisang yang bisa terus bertambah jumlahnya (berkembang biak).
Makna yang terkandung dari pohon pisang Sitabar adalah pisang yang memiliki manfaat sangat besar dalam kehidupan manusia, mulai dari akar, batang, daun, tangkai daun, buah, tangkai buah, serat batang dan sebagainya bermanfaat. Kehidupan pohon pisang sitabar menjadi tauladan dalam kehidupan manusia pada kelompoknya. Pohon pisang sekali saja berbuah seumur hidup, sesudah itu dia mati, makna bagi manusia adalah hanya sekali menikah seumur hidup. Pisang berkembang biak, menambah manfaat yang semakin banyak bagi manusia. Maka diharapkan keluarga yang baru menikah juga melahirkan anak-anak yang bermanfaat bagi orang banyak.
Sekarang terjadi perubahan maknya, penanaman pohon pisang di depan rumah pengantin baru adalah pertanda itu adalah pesta besar, yaitu ditandai dengan pemotongan hewan kurban (Lembu/Sapi)
Kata kunci : Ikon budaya visual, Pisang sitabar, Perubahan Makna.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/bhs.v0i82%20TH%2038.2550
Article Metrics
Abstract view : 611 timesPDF - 1 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 1970 Mesra Mesra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat: Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate, Medan 20221
Telp: (061) 6623942
Laman: http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/bahas