Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Dalam Evaluasi Kinerja Penyediaan Air Minum Perpipaan (Studi Kasus Sistem Lendah Kabupaten Kulon Progo)

Angga Budi Kusuma

Abstract


Abstrak 

Evaluasi jaringan perpipaan merupakan bagian dari evaluasi kinerja penyediaan air minum. Sistem Informasi Geografis (SIG) memberikan informasi akurat mengenai informasi kebumian dan integrasinya dengan Epanet memberikan efisiensi dalam evaluasi jaringan perpipaan. Jaringan Perpipaan Sistem Lendah merupakan jaringan distribusi air minum dengan sistem pompa-gravitasi dengan sumber air baku Sungai Progo. Hasil analisis menunjukan bahwa Sistem Lendah mampu menyediakan kebutuhan air minum selama 24 jam. Sisa tekanan air di beberapa lokasi sangat tinggi diatas persyaratan menyebebabkan rentan kebocoran. Kecepatan aliran di beberapa ruas pipa masih dibawah kecepatan yang dipersyaratkan menyebabkan potensi pengendapan dalam pipa. Beberapa solusi dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengganti jenis pipa, mengganti diameter pipa sesuai dengan kriteria, menambahkan bak pelepas tekanan (BTP) atau pressure reducing valve (valve) untuk mengurangi sisa tekanan di beberapa titik.

 Kata Kunci: Sistem Informasi Geografis, Epanet, Sistem Lendah, Jaringan Perpipaan

Abstract

Pipe network evaluation is a part of evaluation of drinking water supply performance. Geographic Information System (GIS) provides accurate information about earth and its integration with Epanet gives eficiency in pipe network evaluation. Lendah system pipe network is drinking water distribution networks with pump-gravitation system and water of Progo River as the water source. The analyst shows that Lendah System is capable of providing drinking water needs 24 hours daily.The remaining water pressure in several locations are exceeded standard causing leakage vulnerability. Water velocity of several pipe segments is below required velocity. Several solutions could be taken to solve those problems they change pipe type, change pipe diameter suited to standard, add pressure release tube (PRT) or pressure reducing valve (valve) to reduce remaining pressure in several nodes.

 Keywords: Geographic Information Systems, Epanet, Lendah System, Pipe Network


Full Text:

PDF

References


Awalin, L.K. dan Sukojo, B.M. (2014) Pembuatan dan Analisa Sistem Informasi Geografis Distribusi Jaringan Listrik (Studi Kasus: Surabaya Industrial Estate Rungkut di Surabaya). Makara Teknologi, 7:33-44.

Bappeda Kabupaten Kulon Progo. (2014). Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Kulon Progo. Wates: Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo.

Chandapillai, J., & Sudheer, KP. Saseendran, S. (2011). Design of Water Distribution Network for Equitable Supply. Water Resources Management, 26:391-406.

Dharmasetiwan, Martin. (1993). Sistem Perpipaan Distribusi Air Minum. Jakarta Selatan: Ekamitra Engineering.

Driyono, AR. (2016). Evaluasi Desain Jaringan Perpipaan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Regional Sitem Bantar. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Dueker, K.J. dan Kjerne, D. (1989). Multipurpose Cadastre: Terms and Definitions. Fall Church VA: AMaerican Society for Photogrammetry and Remote Sensing and American Congress on Surveying and Mapping.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2016). Peraturan Menterian No. 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum. Berita Negara RI Tahun 2016, No. 1154. Jakarta: Biro Hukum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kreveld, M. (1997). Digital Elevation Models and TIN algorithms. Algorithmic Foundations of Geographic Information Systems, 37–78. Berlin: Springer-Verlag.

Lukenga, Walter. (2015). Water Resource Management.Munster: Walter Lukenga & bookboon.com

Maidment, David R. (2002). Arc Hydro GIS for Water Resouces. Redland Claifornia: ESRI.

Maulana, MUB. (2011). Kajian Penyediaan Air Bersih untuk Bandara Kulon Progo. Tesis. Yogyakarta: Unversitas Gadjah Mada.

Mohaptra, S. Sargaonkar A. Labhasetwar, PK. (2014). Distribution Network Assessment using Epanet for Intermittent and Countinous Water Supply. Water Resources Management, 28:3745-3759.

Nguyen, G., Šipková, V., Krammer, P., Hluchý, L., Dobrucký, M., Tran, V., & Habala, O. (2016). Integrated system for hydraulic simulations. Computing and Informatics, 34(5), 1065-1088.

Rachmawati, Azizah. (2010). Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Evaluasi Sistem Jaringan Drainase di Sub DAS Lowokwaru Kota Malang. Jurnal Rekayasa Sipil, 4:1978-5658.

Republik Indonesia. (2015). Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum. Lembar Negara RI Tahun 2015, No. 345. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara RI.

Shen, H., &McBean E. 2010. An ArcGis Tool for Rapid Contaminant Source Identification. Water Distribution System Analysis Conference 2010. Tucson AZ: American Society of Civil Engineers.

Triatmadja, Radianta. (2013). Hidraulika Sistem Jaringan Perpipaan Air Minum. Yogyakarta: Beta Offset.

Triatmadja, Radianta. (2016). Teknik Penyediaan Air Minum Perpipaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tribun Jogja. (2016). Air Sungai Progo akan Didistribusikan ke Warga Yogya.http://jogja.tribunnews.com/2016/06/16/air-sungai-progo-akan-didistribusikan-ke-warga-yogya. Diakses tanggal 14 Januari 2018.

Wang, Yinsong. (2017). Google Earth Elevation Data Extraction and Accuracy for Transportation Applications. Plos One Journals, 4.




DOI: https://doi.org/10.24114/jg.v10i1.8629

Article Metrics

Abstract view : 945 times
PDF - 1504 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Accredited Journal, Based on Decree of the Minister of Research, Technology and Higher Education, Republic of Indonesia Number 36/E/KPT/2019

Copyright ©2020 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan Ikatan Geograf Indonesia (IGI)

Creative Commons License


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.