Penciptaan Karya Tari Catua Melalui Pengembangan Langkah Catua Silek Pauah

Main Article Content

Aditya Warman
Martion Martion
Wahida Wahyuni

Abstract

Karya tari yang berjudul œCatua ini terinspitasi dari pengalaman empiris pengkarya sebagai pelaku dalam Silek Pauh yang terdapat di Nagari Pauh IX kota Padang. Berdasarkan pengalaman tersebut pengkarya memperoleh pemahaman terhadap bentuk dan unsur gerak yang terdapat dalam langkah catua terutama dari unsur gerak Tagak badiri batua (tegak lurus), Langkah Runcing dan Puta Sabalik. Ketiga unsur garak ini dalam permainan pola langkahnya berpedoman pada permainan anak nagari yaitu Catua harimau dan Catua Parang. Pola permainan ini hampir sama dengan permaina catur yang berkembang saat ini. Dari pola permainan ketiga unsur dalam Langkah Catua menjadi ketertarikan sendiri bagi pengkarya, sehingga diaplikasikan dalam bentuk garapan. Pengaplikasian ini dilakukan melalui pengolahan gerak yang melekat dari ciri-ciri gerak Tagak Badiri Batua, Langkah Runciang dan Puta Sabalik. Pengembangan ketiga ciri-ciri pola gerak ini diperkuat dengan metode langkah pada permainan catur yang dipolakan diatas lantai menjadi satu kesatuan bentuk koreografi. Karya ini digarap dengan metoda Eksplorasi, Inprovisasi, komposisi dan Evaluasi Ditampilkan di pentas proscenium Auditorium Boestanul Arifin Adam, pada tanggal 14 januari 2020.

Article Details

How to Cite
Warman, A., Martion, M., & Wahyuni, W. (2024). Penciptaan Karya Tari Catua Melalui Pengembangan Langkah Catua Silek Pauah. In Laboratory Journal: Jurnal Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa, 2(1), 68–73. https://doi.org/10.24114/ilj.v2i1.62129
Section
Articles

References

Daryusti. (2010). Linkaran Lokal Genius dan Pemikiran Seni Budaya. Yogyakarta: Cipta Media.

Djaelantik, A. A. M. (1999). Estetika: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Media Abadi.

Dt. Sangoeno Diradjo, Ibrahim. (2009). Tambo Alam Minangkabau (Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minangkabau). Bukittinggi: Kristal Multimedia.

Hadi, Y. Sumandiyo. (2012). Koreografi: Bentuk, Teknik, dan Isi. Yogyakarta: Cipta Media.

Hijayat, Robby. (2011). Koreografi & Kreativitas. Yogyakarta: Kendil Media Pustaka Seni Indonesia.

Kadir Usman, Abdul. (2002). Kamus Umum Bahasa Minangkabau-Indonesia. Padang: Anggrek Media.

Murgiyanto, Sal. (1993). Ketika Cahaya Merah Memudar: Sebuah Kritik Tari. Jakarta: CV Deviri Ganan.

Murgiyanto, Sal. (2004). Tradisi dan Inovasi. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Sayham, Gouzali. (2004). Kamus Lengkap Bahasa Minang Jilid I. Padang: Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau.

Smith, Jacqluine. (1985). Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Terjemahan Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasari.

Sumaryono. (2003). Restorasi Seni Tari dan Transformasi Budaya. Yogyakarta: eLKAPHI.

Susanto. (2011). Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara.

Tilaar, Marta. (2002). Maximize Your Beauty. PT. ASRI Indonesia.