About The Journal
Important for Author
Manuscript Template
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa ritual bulan suro begitu memiliki makna dan filosopi yang penting pada Suku Jawa dengan mengambil daerah penelitian di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan. Jenis Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif. Penelitian ini memaknai subjek dan objek penelitian sebagai pengganti dari sampel dan populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan studi pustaka.Teori yang digunakan Peneliti dalam penelitian ini adalah Teori Religi dan Kebudayaan. Hasil penelitian ini adalah bahwa tradisi ritual bulan suro pada masyarakat jawa merupakan suatu upacara adat yang diwariskan secara turun temurun pada masyarakat jawa. Ritual bulan suro ini bertujuan untuk menghindari kesialan, bencana, musibah, malapetaka serta untuk mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapatkan keselamatan , rahmat dan meminta ampun atas segala kesalahan yang dilakukan. Pelaksanaan tradisi ritual ini tidak terlepas dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan suro. Proses ritual bulan suro dimulai pada pagi hari yaitu kegiatan kenduri dan mengadakan pengajian oleh warga masyarakat Desa Sambirejo Timur, kegiatan malam di isi dengan permainan atau pergelaran wayang semalam suntuk. Dalam pergelaran wayang kulit, semua warga masyarakat yang ada di Desa Sambirejo Timur ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Beatty, A. (2001). Variasi Agama di Jawa .Suatu Pendekatan Antropologi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Dewantara, K.H. (1994). Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta:Percetakan Offset Taman siswa
Geertz, C. (1992). Tafsir Kebudayaaan. Yogyakarta: KANISIUS
Hamidy, U.U. (1985/1986). Dukun Melayu Rantau Kuantan Riau.Pekanbaru
Ihromi, T.O. (1996). Pokok-Pokok Antropologi Budaya.jakarta. yayasan obor Indonesia
Koentjaraningrat. (1999). Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia, Jakarta, Djambatan
Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Koentjaraningrat, (1984). Kebudayaan Jawa, Jakarta, Balai Pustaka.
Koentjaraningrat. (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Moleong, L.J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Pelly, U & Menanti, A. (1995). Teori-teori Sosial Budaya. Jakarta : Proy Proyek Pembinaan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti Departemen P & K
Pelly, U. (1994). Urbanisasi dan Adaptasi : Peran Misi Budaya Minagkabau dan Mandailing, Jakarta: LP3ES
Scmidt, W. (1931). The Origin and Growth of Religion (Translated by H.J.Rose).London,Methuen & Co
Simanjuntak, B.A. (2008). Tradisi, Agama, dan Akseptasi Modernisasi pada Masyarakat Pedesaan. Medan: Bina Media Perintis
Betty, S.R. (2004). Sosiologi Agama.Jakarta:Kencana
Djam’an, S. & Aan, K. (2011). Metode Penelitian Kualitatif.Alfabeta:Bandung
Suyanto, B. & Sutinah. (2007). Metode Penelitian Sosial. Jakarta:Kencana
Soekadijo, R.G. (1981). Antropologi budaya (suatu perspektif kontemporer edisi kedua). Penerbit Erlangga Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Suyono, A. (1985). Kamus Antropologi. Jakarta : Akademika Presisindo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.