KORELASI ANTARA NUTRITIONAL STATUS DAN PHYSICAL FITNESS TERHADAP DISMENORE SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Authors

  • Epenetus Giawa Sekolah Tinggi Olah Raga dan Kesehatan Bina Guna
  • Agus Afrizal Sekolah Tinggi Olah Raga dan Kesehatan Bina Guna
  • Maisarah Sianipar Sekolah Tinggi Olah Raga dan Kesehatan Bina Guna
  • Edward Keliat Sekolah Tinggi Olah Raga dan Kesehatan Bina Guna
  • Mawardinur Malau Sekolah Tinggi Olah Raga dan Kesehatan Bina Guna

DOI:

https://doi.org/10.24114/jpehsr.v2i2.65525

Keywords:

Status Gizi, Olahraga, Dismenore, Nutritional Status

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan dismenore pada siswi yang bersekolah di SMA 2 Lubuk Pakam, Hamparan Perak No 40, Lubuk Pakam - Deli Serdang Sumatera Utara; untuk mengetahui hubungan olahraga dengan dismenore pada siswi yang bersekolah di SMA 2 Lubuk Pakam, Hamparan Perak No 40, Lubuk Pakam - Deli Serdang Sumatera Utara; dan untuk mengetahui hubungan status gizi dan olahraga terhadap dismenore pada siswi yang bersekolah di SMA 2 Lubuk Pakam, Hamparan Perak No 40, Lubuk Pakam - Deli Serdang Sumatera Utara. Penelitian korelasional dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan tingkat olahraga siswi SMA 2 Lubuk Pakam yang terletak di Hamparan Perak No 40, Lubuk Pakam - Deli Serdang Sumatera Utara. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 20 orang Siswi Penelitian dilakukan di Kecamatan Lubuk Pakam - Deli Serdang Sumatera Utara. Untuk melakukan pengambilan sampel ini, kuesioner dibagikan, indeks massa tubuh (IMT) dihitung, dan tinggi serta berat badan peserta diukur. Kesimpulan dari temuan: Ada hubungan antara kesehatan pola makan seseorang dengan risiko terkena dismenore. rhitung sama dengan 0.789, dan tabel sama dengan 5,773. Ada hubungan antara berolahraga secara teratur dengan tidak mengalami dismenore. rhitung sebesar 0.668, sedangkan nilai rtabel sebesar 0.4438. Jika fhitung 10,431 > ftabel > 3,88, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y. Jika Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat hubungan antara Status Gizi dan Olahraga secara bersama-sama terhadap Dismenore. Atas dasar hipotesis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara faktor independen dengan variabel dependen.

References

Baliwati,Y. F, dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

Christine, Green. (2005). Building sport programs to optimize athlete recruitment, retention, and transition: Toward a normative theory of sport development. Journal of Sport Management, Human Kinetics,Inc.19, 233-253.Jurnal

Djoko Pekik Irianto.2006. Panduan Gizi Lengkap. Yogyakarta ; Andi

Giriwijoyo, Santoso Y. S. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: Penerbit. Institut Teknologi Bandung.International Labour Organization.

Jane, E. Ruseski., Brad, R. Humphreys., Kirstin, Hallman., Pamela, Wicker., and.

Christoph, Breuer. (2014). Sport participation and subjective well. Jurnal

kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK.

Leane, Suniar. 2002. Dukungan Zat-zat Gizi untuk Menunjang Prestasi Olahraga.Kalamedia : Jakarta

Mutohir, Toho. Cholik dan Gusril. 2004. Perkembangan Motorik Pada Masa. Anak-Anak. Jakarta: Depdiknas

Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 83 Tahun 2017.Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi.

Sharkey, Bj. 2011.Kebugaran dan Kesehatan. Desmarini,Eri, N. 2003 (ahli bahasa). Ed. 2, Cet 2. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Downloads

Published

2024-12-28