Ritual Merenden Tedong sebagai Penyelesaian Konflik Masyarakat Mamasa

Stepanus Stepanus, Izak Lattu, Tony Tampake

Abstract


The Merenden Tedong ritual is performed by the Toraja Mamasa tribe in Mamasa Regency, West Sulawesi up to now. This study aims to describe the implementation of the Merenden Tedong ritual of the Mamasa community, and then examine the spiritual values contained therein as a solution to community conflict. The motive for doing this research is the threat of social conflict in the community that can cause social disharmony. The method used in this research is qualitative with a descriptive approach. Data obtained through the method of observation, interviews, and analysis. Interviews were conducted with traditional leaders, community leaders, village government and Merenden Tedong ritual practitioners. This research resulted in the following findings: the implementation of the Merenden Tedong ritual in Mamasa included stages: mediation, deliberation, shaking hands and praying, and eating together. While the spiritual values of the Merenden Tedong ritual include: Ma’bisara, Me’renden Tedong, Sitayuk sikamasei Sirande maya-maya, Mesa Kada di Patuo, patang Kada di Pomate and Sipapada. The spiritual values of the Merenden Tedong ritual are a solution to the Mamasa community's conflict and also serves to build peace.


Keywords


Custom, Ritual, Social Conflict, Society, Tedong

Full Text:

PDF

References


Boanergis, Y., Engel, J. D., & Samiyono, D. (2019). Tradisi Mitoni Sebagai Perekat Sosial Budaya Masyarakat Jawa. Jurnal Ilmu Budaya, 16(1), 49–62.

Buijs, K. (2017). Agama Pribadi dan Magi di Mamasa, Sulawesi Barat: Mencari Kuasa Berkat dan Dunia Dewa-dewa. Makassar: Ininnawa.

Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Embon, D., & Suputra, I. G. K. A. (2018). Sistim Simbol Dalam Upacara Adat Toraja Rambu Solo:Kajian Semiotik. Jurnal Bahasa dan Sastra, 3(7), 1–10.

Firdaus, A. (2019). Aktualisasi Nilai-nilai Multikultural Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Kuliah Studi Resolusi Konflik dan Pendidikan Multikultural. Jurnal PAI Raden Fatah, 1(2), 209–226.

Hidayah, M. N. (2018). Tradisi Pemakaman Rambu Solo di Tana Toraja dalam Novel Puya ke puya Karya Faisal Oddang (Kajian Interpretatif Simbolik Clifford Geertz). Bapala, 1(1), 1–10.

Idrus, N. I. (2016). Mana’ dan Éanan: Tongkonan, Harta Tongkonan, Harta Warisan, dan Kontribusi Ritual di Masyarakat Toraja. Jurnal Etnosia, 01.(02.), 12–26.

Imanuella, S. K. (2017). Mangrara Banua Merawat Memori Orang Toraja (Upacara Penahbisan Tongkonan di Toraja, Sulawesi Selatan). Jurnal Ilmu Budaya, 5(1), 22–34.

Ishom, M. (2015). Paradigma Penyelesaian Sengketa Perbankan Syari’ah di Indonesia. al Qisthas; Jurnal Hukum dan Politik, 6(2), 165–184.

Ismail, R. (2019). Ritual Kematian Dalam Agama Asli Toraja “Aluk To Dolo” (Studi atas Upacara Kematian rambu Solok). Religi, XV(1), 87–106.

Leibmann, L. (2007). Restorative Justice: How it Works. London: Jessica Kingsley Publischer.

Mandadung, A. (2005). Keunikan Budaya: Pitu Ulunna Salu Kondosapata Mamasa. Mamasa.

Moelong, L. J. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda.

Muhlizi, A. F. (2019). Penguatan Peran Tokoh Adat Sebagai Paralegal dalam Memberikan Bantuan Hukum. Jurnal Rechts Vinding Media Pembinaan Hukum Nasional, 8(1), 127–146.

Niman, E. M. (2019). Kearifan Lokal dan Upaya Pelestarian Lingkungan Alam. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 11(1), 91–106.

Rakhman, I. A. (2019). Islam dan Egalitarianisme : Ruang Terbuka Kesetaraan Gender. at-tawil Jurnal Pengkajian Al-Quran dan At-Turat, 1(1), 62–73.

Rochmawati. (2017). Memudarnya Stratifikasi Sosial Berbasis Keturunan the Dynamics of Socio-Cultural Group in Makassar : the Eclipse of Ancestor-Based Social Stratification. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 19(2), 189–202.

Samiyono, D. (2017). Membangun Harmoni Sosial:Kajian Sosiologi Agama tentang Kearifan Lokal sebagai Dasar Harmoni Sosial. JWS:Jurnal Sosiologi Walisongo, 1(2), 195–206.

Satriawan, I., Islami, M. N., & Lailam, T. (2019). Pencegahan Gerakan Radikalisme melalui Penanaman Ideologi Pancasila dan Budaya Sadar Konstitusi Berbasis Komunitas. Jurnal Surya Masyarakat, 1(2), 99–110. https://doi.org/10.26714/jsm.1.2.2019.99-110

Schrich, L. (2005). Ritual and Symbol in Peacebuilding. America: Kumarin Press.

Sirajuddin, Sitti Nurani, D. (2016). Beberapa Motivasi Masyarakat Toraja Memotong Ternak Kerbau pada Upacara Adat (Rambu Solo’ an Rambu Tuka’). e-Proceeding of Management ISSN : 2355-9357, 3(1 April), 477–484. https://doi.org/10.1037/cou0000103.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kwalitatif. Bandung: Alfabeta.

Susan, N. (2012). Negara Gagal Mengelola Konflik: Demokrasi dan Tata Kelola Konflik di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Yakin, A. Al. (2015). Eksistensi Nilai Sosial Ada’ Tuo di Desa Batanguru Kecamatan Sumarorong Kabupaten Mamasa. Jurnal Pepatuzdu, 10(1), 1–16.




DOI: https://doi.org/10.24114/antro.v5i2.14392

Article Metrics

Abstract view : 950 times
PDF - 1945 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal Of Social and Cultural Anthropology)
Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Sumatera Utara dan Email: anthropos@unimed.ac.id
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

ISSN 2460 4585 (Print), ISSN: 2460 4593 (Online)