Mahasiswa Mandailing dan Kesadaran Identitas Etnik Pasca Pemilihan Presiden 2019 di Kota Medan
Abstract
This study aims to determine how the awareness of Mandailing Students towards their ethnic identity and how the role of mother's communication in instilling the values of Mandailing identity from an early age. The research approach was carried out qualitatively, data was obtained through literature study, observation, in-depth interviews and documentation. The results showed that the young Mandailing generation had a low level of awareness and understanding of the ethnic existence they carried. This condition applies because there is no information inheritance from parents, relatives regarding ethnic identity and it is not taught at school.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Barth, F. (1988). Kelompok Etnik dan Batasannya. UI – Press, Jakarta.
Berger, L.P. & Luckmann, T. (2013). Tafsir Sosial Atas Kenyataan – Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. LP3ES, Jakarta.
Castles, L. (2001). Kehidupan Politik Suatu Keresidenan di Sumatra: Tapanuli 1915-1940. KPG, Jakarta
Chaidar, A. (1998). Gerakan Aceh Merdeka – Jihad Rakyat Aceh Mewujudkan Negara Islam. Madani Press. Medan.
Giddens, A. (1987), Perdebatan Klasik dan Kontemporer Mengenai Kelompok, kekuasaan, dan Konflik. Rajawali Press, Jakarta.
Hamidy, B. (1976). Si Bulus – Bulus, Sirumbuk-Rumbuk. Campusiana, Jakarta.
Hasselgren, J. (2008). Batak Toba di Medan – Perkembangan Identitas Etno-Religius Batak Toba di Medan 1912-1965. Bina Media Perintis, Medan.
Ihoetan, M. (1926). Riwayat Tanah Wakaf Orang Mandailing di Soengai Mati - Medan. Syarikat Tapanuli, Medan.
Imawan, R. (1998). Membedah Politik Orde Baru. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kahn, J,S. (2016). Kultur, Multikultur. Postkultur. INDeS Publishing, Yogyakarta.
Kellas, J.G. (1998). The Politics of Nationalism and Ethnicity. London, Mac Millan Publishing Ltd.
Laksono,P.M. (2000). Perempuan di Hutan Mangrove – Kearifan Ekologis Masyarakat Papua. Galang Press, Yogyakarta.
Liliweri, A. (2005). Prasangka dan Konflik, Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. LKiS, Yogyakarta.
Lubis, Z.P. (2011). Asal Usul Marga – Marga di Mandailing. Mitra, Medan.
Marzali, A. (2009). Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Prenada Kencana Media, Jakarta.
Nasution, P. (2005). Adat Budaya Mandailing Dalam Tantangan Zaman. Forkala – Sumut. Medan
Pelly, U. (1995). Urbanisasi dan Adaptasi. LP3ES, Jakarta
Reid, A. (2011). Menuju Sejarah Sumatra – Antara Indonesia dan Dunia. KITLV – Jakarta, Pustaka Obor, Jakarta.
Said, M. (1988). Soetan Koemala Boelan. UI – Press, Jakarta
Samovar, L. (2014). Komunikasi Lintas Budaya. Salemba Humanika, Jakarta.
Suharyanto, A. (2015). Pendidikan dan Proses Pembudayaan dalam Keluarga, JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 7 (2) (2015): 162-165.
Suharyanto, A., Matondang, A., & Hidayat, T. W. (2016). Aktualisasi dan Filosofi Konsep Kepemimpian Tradisional Bagi Generasi Muda di Bale Marojahan Medan. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 8(2).
Susanto, B. (2003). Identitas dan Postkolonialitas di Indonesia. Kanisius,Yogyakarta.
Surata, A. & Andrianto, T,T. (2001). Atasi Konflik Etnis. Global Pustaka utama, Yogyakarta.
Wasilah, A.C. (2003). Metode Penelitian Kualitatif. Pustaka Jaya, Bandung
Wirutomo, P, (2015). Sistem Sosial Indonesia. UI – Press, Jakarta.
Zoon, F. (2004). Politik Huru-Hara Mei 1998. Institute for Policy Studies, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.24114/antro.v7i1.24194
Article Metrics
Abstract view : 333 timesPDF - 468 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License