Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Ayah Suku Batak Asli Dan Perantauan Yang Tidak Memiliki Anak Laki-Laki
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kecemasan antara ayah Suku Batak yang asli dan perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki, dimana yang menjadi subjek penelitian adalah ayah Suku Batak di Kecamatan Balige dan di Kecamatan Kualuh leidong berjumlah 74 orang Suku Batak asli dan perantauan. Sejalan dengan pembahasan yang ada dalam landasan teori, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi : Ada perbedaan kecemasan antara ayah Suku Batak asli dengan perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki, dengan asumsiĀ bahwa ayah Suku Batak Toba yang asli lebih tinggi dibandingkan dengan ayah Suku Batak yang perantauan. Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan metode analisis data t Test, hasil penelitian menemukan terdapat perbedaan kecemasan yang signifikan antara ayah Suku Batak asli dan perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki. Hasil ini ditunjukkan oleh koefesien nilai t=16.531 dengan nilai p = 0.000. Kecemasan ayah Suku Batak asli yang tidak memiliki anak laki-laki tergolong tinggi, yang dapat dilihat melalui nilai mean hipotetik (92.5) yang lebih kecil dari mean empirik (113.97) . Sedangkan Suku Batak perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki tergolong rendah,yang dapat dilihat dengan mean hipotetik (92.5) lebih besar dari mean empirik (74.11). Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan yang berbunyi ada perbedaan kecemasan antara ayah Suku Batak Asli dan perantauan yang tidak memiliki anak laki-laki, dinyatakan diterima.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adi, Jummy.D.R. 2010. Perbedaan Sikap Terhadap Kesetaraan Gender Antara Pasangan Suami Isteri dewasa Muda. UMM Press.
Alo Liliweri. 2002. Dalam kecemasani Antar Budaya. Yogyakarta. PT. LKIS Pelangi Aksara. jurnal Psikologi Sosial . Vol.1, No.2.
Amir deGenova. 2005. Kecemasan menghadapi budaya baru. Jurnal psikologi lintas budaya. Vol 5. No 8
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.JAKARTA : PT Rineka Cipta.
Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Brown, T.A. 1991. Pengantar Kloningbena. Yogyakarta. Yayasan Essensia Edica.
Baron, Robert, A., & Byrne. D. 2012. Psikologi Sosial jilid 2. Jakarta : Erlangga
Berry John W. 1999. PsikologiLintasBudaya. KecemasanSosial. Bandung : Alfabeta.
Bucklew, J. 1980. Paradigma For Psychopatology. A Contibution to Case History Analysis. New york. ; J.B. Lippenscott Company.
Carpenito, L. J. 1998. Buku Saku Dianosa Keperawatan, Edisi 6, Alih Bahasa : Yasmin Asih, EGC. Jakarta.
Damanik, Bernieke. 2012 . Streotif Gender Dalam Bentuk Perumpamaan Bahasa Toba (Tesis ). Medan : Sekolah Pascasarjana USU.
De Clerq, Linda. 1994. Psikologi Kesehatan. Semarang : Universitas Katolik Soegijapratama.
Draradzat, et al. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Freud. Sigmund. 2003. Pengantar Umum Psikoanalisa. Yogyakarta : Gramedia Pustaka.
Gunawan, Restu. 2003 . Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan. Jakarta : Pusat Bahasa
Harahap, Basyral H, & Siahaan, Hotman M. 1997. Orientasi Nilai-Nilai Budaya Batak Toba : Suatu Pendekatan Terhadap Perilaku Batak Toba Dan Angkola Mandailing. Jakarta : Sanggar Willem Iskandar.
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research Jilid 3.Yogykarta : Andi.
Hall. 1981. Attechment And Autonomy During Adolesence. Journal of aerly adolesence, 5. 131-44
Hoffman, Pans. 1994. Siat Edition Development Psicology. Inch : Newyork.
Hurlock, Elizabeth. 1996. Psikologi Perkembangan : Suatu Kehidupan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kartika Sari, 2008, Pengertian Kecemasan,http:// creasoft.wordpress.com/2008/04/16/kecemasan.
Lubis, Suwardi. 1997. Komunikasin Antar Budaya : Studi Kasus Etnik Batak Toba dan Etnik Cina. Medan : USU press.
Malau, Gens. 2000. Budaya Batak. Jakarta : Yayasan Bina Budaya Nusantara Tao Toba Nusa Budaya
Hutapea. 2007. Perbedaan Harga Diri Yang Tidak Memiliki Anak Laki-Laki Dan Yang Tidak Memiliki Anak Laki Pada Suku Batak Toba (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi USU.
Osborne dalam Wahyuni, S. 2014. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan orangtua yang tidakmemilikianak.. Jurnal Psikologibudaya. Vol. 2, No. 1, : 50-64
Pardosi. Jhonson. 1989. Tinjauan Mitos Cerita si Boru Tumbaga Serta Refleksinya terhadap Kehidupan Masyarakat Batak Toba ( Skripsi tidak diterbitkan). Medan : Fakultas Sastra USU.
Linda. 2005.kecemasan ayah Yang Memiliki Anak perempuan. Skripsi(tidak diterbitkan). Medan : Fakultas Psikologi Universitas Nomensen.
Saragih dan Arif. 2014. Kepuasan Perkawinan Pada Pasangan Yang Beretnis Batak Yang Tidak Memiliki Anak Laki-Laki. Jakarta. Universitas maranata. Jurnal psikologi. Vol. 5. No. 21
Savitri Ramaniah. 2003. Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Situmeang, Doangsa. 2007. Dalihan Natolu Sistem Sosial Kemasyarakatan Batak Toba. Jakarta : Dian Utama
Sugiono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Dan R& D ). Penerbit CV. Alfabeta : Bandung.
Sugiono. 2005. Statistik Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta.
Trismiati. 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria Dan Wanita ditinjaudaribudaya di Yogyakarta. Palembang : jurnal Psyche . Vol.1, No.1.
Vergouwen, J.C. 1986 . Masyarakat Dan Hukum Adat Batak Toba. Jakarta : Pustaka Azet.
Ramaniah, savitri. 2003. Keccemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
DOI: https://doi.org/10.24114/antro.v3i2.8307
Article Metrics
Abstract view : 1406 timesPDF - 792 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License