Kritik Terhadap Praktik Kolonialisme di Jawa Pada Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”

Laillia Dhiah Indriani, Ika Rizki Yustisia

Abstract


Tulisan ini berusaha membongkar kritik Kartini terhadap kebijakan kolonialisme yang merugikan masyarakat Jawa, khususnya yang berkaitan dengan ketimpangan gender dan relasi kuasa pemerintah kolonial. Kolonialisme yang terjadi bertahun-tahun telah meninggalkan berbagai warisan yang sampai saat ini masih diadopsi. Salah satu sumbangsih pemerintah kolonial adalah kebijakan-kebijakan yang mendiskreditkan perempuan dan memperkuat budaya patriarki. Hal ini secara tidak langsung telah membatasi ruang gerak perempuan. Baik dari segi pendidikan, relasi sosial, hingga akses ke ruang publik. Budaya patriarki sendiri sering diasosiasikan dekat dengan masyarakat Jawa. Salah satu cara untuk mendobrak budaya patriarki adalah dengan cara mengetahui akar permasalahan dari mana lahirnya budaya tersebut. Surat-surat Kartini yang dibukukan dalam “Habis Gelap Terbitlah Terang” secara garis besar memberi gambaran bagaimana kebijakan kolonialisme mempengaruhi adat istiadat yang berlaku di masyarakat. Sebagai metode analisis data, penelitian ini akan menggunakan Analisis Wacana Kritis Ruth Wodak agar bisa membongkar wacana tidak hanya dari aspek tekstual, melainkan juga sosio historis yang melatarbelakangi terbentuknya sebuah wacana. Hasil penelitian menunjukan adanya intervensi pemerintah kolonial Hindia-Belanda terhadap kebijakan-kebijakan seperti poligami, politik etis dan eksklusifitas pendidikan bagi perempuan, serta efek dominasi budaya barat yang melunturkan nilai-nilai lokal. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa akar dari budaya patriarki tidak hanya bersumber dari adat istiadat masyarakat Jawa, melainkan juga warisan pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada masa penjajahan.

Kata kunci: Kartini, Kolonialisme, Surat, Hindia-Belanda

 


Full Text:

PDF

References


Abbas. (2012). Perempuan dalam PandanganAgama ( Studi Gender dalam Perspektif Islam). MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2.

Amar. (2017). Perjuangan Gender dalam Kajian Sejaran Wanita Indonesia pada Abad XIX. Jurnal Fajar historia Volume 1 Nomor 2,, 107-119.

Bahardur, I. (2017). Pribumi Subaltern dalam Novel-Novel Indonesa Pascakolonial. JURNAL GRAMATIKA, Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.No.1, 89- 100.

Fachrurozi, M. H. (2019). Politik Etis dan Bangkitnya Kesadaran Baru Pers Bumiputera. Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, Vol.2, No.1.

Harkatiningsih, N. (2014). Pengaruh Kolonial di Nusantara. Jurnal Kalpataru- Majalah Arkeologi Vol.23 No.1.

Hermawati, M. (2013). Tanam Paksa Sebagai Bentuk Eksploitasi. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Vol.1 No.1.

Hwia, G. (2008). Analisis Wacana Kritis dan Studi Bahasa Kritis dalam Pengajaran BIPA .Mabasan Vol. 2 No. 2.

Kartika, B. A. (2011). Eksploitasi Concubinage dan Subjek Subaltern: Hegemoni atas Perempuan Indonesia dalam Tinjauan Kritis Pascakolonial dan Feminisme Novel De Winst Karya

Afifah Afra. Jurnal ATAVISME 14(1):51 10.24257/atavisme.v14i1.102.51-64, 51- 64.

Kartini. (2010). Habis Gelap Terbitlah Terang (door duisternis tot licht) (diterjemahkan oleh Ari P). Jakarta: PT.Buku Seru.

Kehoe, M. v. (2008). The Paradox of Post-Colonial Historic Preservation: Implications of Dutch Heritage Preservation in Modern Jakarta.

https://uwm.edu/wpcontent/uploads/sites/231/2016/01/2008KehoeArticle.pdf, 1-20.

Kurniawan, B. (2013). Dominasi Pemerintah Kolonial Terhadap Bumiputera dalam Surat Kerajaan Pontianak Abad ke-19 Analisis Pasca Kolonial. Jurnal Poetika Vol. 1 No. 1.

Kurniawan, H. (2014). Dampak Sistem Tanam Paksa terhadap Dinamika Perekonomian Petani Jawa 1830-1870. Jurnal Ilmu Sosial Vol. 11, No. 2.

Lestari, W. I. (2013). Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda Terhadap Pendidika Bagi Kaum Bangsawan di Indonesia Tahun 1900-1920.

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/P ES/article/viewFile/476/310.

Loomba, A. (2000). Colonialism/ Pascacolonialism. New York: Routledge

Marihandono. (2016). Sisi Lain Kartini. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

McClintock, A. (1995). Imperial Leat-her: Race, Gender, and Sexuality in the Imperial Contest. London: Routledge.

Miftakhudin. (2019). Kolonialisme : Eksploitasi dan Pembangunan Menuju Hegemoni. Sukabumi: CV.Jejak, anggota IKPI.

Nasution. (2011). Sejarah Pendidikan Indonesia. Bandung: PT Bumi Aksara.

Noviyanti, P. (2010). Pengaruh Ide-Ide Kartini Terhadap Taraf Pendidikan Masyarakat Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang. Skripsi, Jurusan Sejarah, fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Rifa’i, M. (2011). Sejarah Pendidikan Nasional “Dari Masa Klasik hingga Modern. Yogyakarta: r-ruzz Media.

Setiawan, R. (2018). Subaltern, Politik Etis, dan Hegemoni dalam Perspektif Spivak. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra Vol. VI No.1, 13-25.

Spivak, G. (1988). Can The Subaltern Speak? In Cary Nelson and Lawrence Grossberg (eds) Marxism and the Interpretation of Culture. London: Macmillan.

Susilo, A. (2018). Politik Etis dan Pengaruhnya Bagi Lahirnya Pergerakan Bangsa Indonesia. Jurnal HISTORIA Vol. 6, No.2,.

Syahruddin & Susanto. (2019). Sejarah Pendidikan Indonesia (Era Pra Kolonialisme Nasional Sampai Reformasi). Lampung: Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

Yulianti, E. S. (2018). Pendidikan Bagi Perempuan pada abad ke-19. SEJARAH DAN BUDAYA,

Vol.12, Nomor 1.




DOI: https://doi.org/10.24114/bss.v12i3.50518

Article Metrics

Abstract view : 62 times
PDF - 59 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Laillia Dhiah Indriani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.