Ritual Medeking Pada Etnik Jawa Di Desa Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: prosesi ritual medeking yang dilakukan ibu kehamilan anak nomor urut ganjil di Desa Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin, makna ritual medeking bagi ibu kehamilan anak nomor urut ganjil, sanksi yang berlaku jika ibu kehamilan anak nomor urut ganjil tidak melakukan medeking. metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yakni penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini yakni teknik analisis data Miles Huberman Interaktif Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi ritual medeking yang dilakukan ibu anak nomor urut ganjil yakni meminta nasi aking kepada tetangga, memasak nasi aking menjadi nasi buceng, memasak bubur merah putih yang diwadahi takir, menyediakan bawang putih, bawang merah dan cabai merah, menyediakan kembang telon yang direndam segelas air mineral, kembang staman yang di wadahi takir dan uang logam, semua sajian diletakkan dibawah ranjang kemudian ibu kehamilan anak nomor urut ganjil melakukan rapalan doa. Makna ritual medeking bagi ibu kehamilan anak nomor urut ganjil yakni untuk menjaga ibu dan bayi yang dikandung dari gangguan roh jahat, memudahkan persalinan ibu kehamilan anak nomor urut ganjil dengan mencegah terjadinya penutupan jalan lahir, dan harapan agar anak dianugerahi kesehatan, tumbuh normal dan tumbuh menjadi anak yang baik dan penurut. Sanksi yang berlaku jika ibu kehamilan anak nomor urut ganjil tidak melakukan medeking yakni cemoohan dan gunjingan dari ibu/nenek sekitar rumah kepada ibu dan anak kelahiran anak nomor urut ganjil.
This research aims to find out the medeking ritual procession carried out by mothers pregnant with odd numbered children in Pasar V Kebun Kelapa Village, Beringin District, the meaning of the medeking ritual for mothers pregnant with odd numbered children, the sanctions that apply if mothers pregnant with odd numbered children do not carry out medeking . The research method used in this research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques in this research are observation, interviews and documentation. The data analysis technique in this research is the Miles Huberman Interactive Model data analysis technique. The results of this research show that the medeking ritual procession carried out by mothers with odd numbered children is asking neighbors for aking rice, cooking aking rice into buceng rice, cooking red and white porridge in takir, providing garlic, shallots and red chilies, providing telon flowers. soaked in a glass of mineral water, staman flowers in a takir container and coins, all the offerings are placed under the bed then the pregnant woman with an odd numbered child says a prayer. The meaning of the medeking ritual for mothers pregnant with odd- numbered children is to protect the mother and unborn baby from evil spirits, facilitate delivery for women pregnant with odd-numbered children by preventing closure of the birth canal, and hope that the child will be blessed with health, grow normally and grow into a healthy child. good and obedient child. The sanctions that apply if the mother who is pregnant with an odd-numbered child does not carry out medeking are ridicule and gossip from mothers/grandmothers around the house to the mother and child born with an odd-numbered child.
Full Text:
PDFReferences
Cukarso, S. N., & Herbawani, C. K. (2020). Kepercayaan Dan Praktik Tradisional Di Kalangan Ibu Hamil Di Masyarakat Jawa: Sebuah Tinjauan Literatur. JPHRECODE, 71-80.
Erickson, A., & D. Murphy, L. (2018). Sejarah Teori Antropologi Penjelasan Komprehensif. Jakarta:Prenadamedia.
Geertz, C. (1992). Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Koentjoroningrat. (2007). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Kuncoroyakti, Y. A. (2018). Komunikasi Ritual Garebeg Di Keraton Yogyakarta. Jurnal ASPIKOM, 623-634.
Komariyah, S. (2021). Leksikon Budaya dalam Tradisi Upacara Manten Kucing di Tulungagung: Etnolinguistik. Medan Bahasa, 11- 24.
Novitasari F, F. N. (2019). Aspek Sosial Budaya dan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Mitos terkait Kehamilan di Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Jurnal Biometrika dan Kependud, 83-92.
Nurjannah, & Haziza, S. (2022). Makna Pemasangan Pintan (Sajen) dalam Menyambut dan Mengakhiri Bulan Ramadhan Pada Etnis Jawa di Dusun VII Desa Laut Dendang . Jurnal Antropologi Sumatera, 16-25.
Wisesa, S. (2023). Review Literatur: Apakah Konsumsi Nasi Aking Direkomendasikan Pada Penderita Diabetes Melitus. Medical and Health Journal, 132-139.
DOI: https://doi.org/10.24114/bdh.v5i2.54051
Article Metrics
Abstract view : 219 timesPDF - 70 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright @2017 - 2024. Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan