STRATEGI BERTAHAN HIDUP PENGHUNI PEMUKIMAN KUMUH
Abstract
Arus urbanisasi yang pesat di perkotaan ditandai oleh timbulnya pemukiman-pemukiman kumuh menggambarkan kemiskinan suatu daerah. Banyak anggapan masyarakat bahwa kumuh identik dengan kemiskinan. Kondisi lingkungan yang kotor dan bau tak sedap serta bentuk rumah yang mereka tempati, secara fisik dapat dikategorikan masyarakat miskin. Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik kemiskinan serta strategi-strategi yang dilakukan untuk bertahan hidup di pemukiman kumuh bantaran rel kereta api Kelurahan tegal Sari Mandala II Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu teknik penelitian yang memaparkan data yang ada berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui penelitian lapangan (field research) dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian lapangan bahwa kemiskinan yang terjadi di pemukiman kumuh bantaran rel kereta api Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan adalah kemiskinan yang terjadi karena faktor individual dan struktural yang kerap menjerat mereka dalam lingkaran kemiskinan. Hambatan-hambatan struktural yang menjerat di perkotaan membuat mereka untuk mengambil pilihan untuk bekerja dalam lingkup starta sosial rendah di perkotaan. Motif warga di kawasan pemukiman bantaran rel memilih untuk tinggal di kawasan tersebut adalah karena daerah atau kawasannya startegis bagi mereka untuk memelihara hewan berkaki empat (babi). Karena jauh dari wilayah perkotaan (pinggiran kota) mereka memilih untuk mempertahankan dan meingkatkan perekonomian keluarga dengan beternak babi dan bekerja sebagai pemulung. Butuh strategi untuk mencoba keluar dari jerat kemiskinan yang sulit untuk dilepas bagi masyarakat miskin di perkotaan. Pandangan pihak luar merupakan tindakan irrasional, dalam kenyataannya, mungkin merupakan satu-satunya pemecahan dari himpitan kesulitan sosial ekonomi. Adapun strategi atau yang digunakan adalah dengan meningkatkan asset dengan melibatkan lebih banyak anggota keluarga untuk bekerja, memulai usaha kecil-kecilan, memulung barang-barang bekas, menyewakan kamar, menggadaikan barang, meminjam uang di bank atau lintah darat. Meningkatkan asset merupakan salah satu cara untuk mengatasi berbagai permasalahan yang melingkupi kehidupannya.
Full Text:
PDFReferences
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPEDA). 2011. Penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Blitar 2011-2016. Blitar
Departemen komunikasi dan Informatika. Jurnal Dialog Kebijakan Publik: 2008
Departemen komunikasi dan Informatika. Jurnal Dialog Kebijakan Publik: 2012
Kanarji & Sudarso. 2005. Penelitian Model Pengentasan Kemiskinan Melalui Peran Serta Masyarakat Mampu di Provinsi Jawa Timur. Surabaya: Lutfansah
Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. 1984. Gelandangan Pandangan Ilmu Sosial. Jakarta : Midas Surya Grafindo
Menno, S dan Mustamin Alwi. Antropologi Perkotaan. 1994. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. 2010. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ritzer, George. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana
Setiawati, Endah. 2000. Orientasi Nilai Budaya Penghuni Pemukiman Kumuh. Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Simanjuntak, Bungaran Antonius dan J. Nasikoen. 2008. Kapita Selekta Teori-Teori Antropologi dan Sejarah Sosiologi. Medan: Bina Media Perintis
Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia. Bandung: Alfabeta
Sumarmi, Mamik.2010. Jurnal Survival Mechanism Victim Housland of Lumpur Lapindo in Sidoarjo, Jawa Timur. Surabaya: UPBJ-UT
Wignjosoebroto, Soetandyo & Bagang Suyanto. 2005. Upaya Penaggulangan Kemiskinan & Pengangguran di Propinsi Jawa Timur. Surabaya: Lutfansah
DOI: https://doi.org/10.24114/bdh.v1i1.8557
Article Metrics
Abstract view : 1614 timesPDF - 865 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright @2017 - 2024. Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan