PENGARUH KOMPOS AMPAS TEBU (Saccharum officinarum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.)

Sri Ningsih, Nusyirwan Nusyirwan, Nusyirwan Nusyirwan

Abstract


This study aims to determine the effect of bagasse compost administration on the growth of Capsicum frutescent L. Parameters used were C / N ratio, plant height, number of leaves, leaf area, time of flower appearance, number of flowers, number of primary branches, number of fruits, root length. This study used a Completely Randomized Design (CRD), and the treatment was arranged in 5 treatments and repetitions five times. The first factor is the dose of organic fertilizer, namely A (0 grams), treatment B (150 grams), treatment C (200 grams), treatment D (250 grams), treatment E (300 grams). The variance homogeneity test can be done using SPSS 21 program. The results of the study on plant height were in treatment E (dose of 300 grams) which is 50.2 cm. The highest number of leaves obtained in treatment B (dose 150 grams) is 22.4 strands. The highest leaf area is found in treatment E (dose of 300 grams) which is 41.4 cm2. The highest number of branches is found in treatment A (dose of 0 grams), which is 4. For the time the flower appears on this cayenne plant on average at six weeks after planting (MST). The highest amount of interest is found in treatment E (dosage of 300 grams) which is 7.4 flowers. The highest amount of fruit in treatment E (dose of 300 grams) is four pieces. While the longest root size found in treatment E (dose of 300 grams) is 4.78 cm. This research is expected to be valuable information in the use of bagasse (Saccharum officinarum L.) on the cultivation of cayenne pepper (C. frutescent L.)

Keywords


bagasse waste, organic bagasse fertilizer, cayenne pepper

Full Text:

PDF

References


Badan Penelitian dan Pengembangan PT. Gula Putih Mataram. 2002. Hasil Analisis Bagase, Blotong, dan Abu. PT. Gula Putih Mataram. Lampung.

Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Bidang Pengembangan Produksi Hortikultura. 2014. Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Cabai Rawit. Dinas Pertanian Dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah.

Budihardjo, M. A. 2006. Studi Potensi Pengomposan Sampah Kota sebagai Salah Satu ALternatif Pengelolaan Sampah di TPA dengan Menggunakan Aktivator EM4 (Effective Microorganism). Presipitasi 1: 25-31.

Cahaya, Andhika, TS. Dody, A. Nugroho. 2012. Pembuatan Kompos Dengan Menggunakan Limbah Padat Organik (Sampah Sayuran Dan Ampas Tebu). Diponegoro. Universitas Diponegoro. Artikel.

Cahyati, MP, Wardianti, Y., Susanti, I. 2010. Pengaruh Kompos Ampas Tebu (Saccharum Officinarum)Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Sawi Manis(Brassica Juncea.L). Berita (1).

Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.

Dalimartha, Setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Trubus Agriwidya. Jakarta. ISBN 979-661-065-5.

Darmawan, AC, Respatijarti, Lita Soetopo. 2014. Pengaruh Tingkat Kemasakan Benih Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum Frutescent L.) Varietas Comexio. Malang. Jurnal Produksi Tanaman, Universitas Brawijaya. Volume 2 (4).

Dewi, Aprilia Antika, Ainurrasjid, Darmawan Saptadi. 2016. Identifikasi Ketahanan Tujuh Genotip Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Terhadap Phytophthora Capsici (Penyebab Penyakit Busuk Batang). Malang. Jurnal Produksi TanamanUniversitas Brawijaya. Volume 4 (3).

Fith. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Terjemahan Soenartono Adisumarto. Erlangga. Jakarta.

Gardner, F. P., Pierce, R. B, Mitchell, R. L. 1991. Fisiologi Tumbuhan Budidaya. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Guntoro, Dwi., Purwono, Sarwono. 2003. Pengaruh Pemberian Kompos Bagase Terhadap Sarana Hara Dan Perumbuhan Tanaman Tebu (Saccaharum Officinarum). IPB. Bogor. Bul Agron. (31) (3).

Hanafiah, A.K. 2010. Rancangan Percobaan Teori Dan Aplikasi. Falkultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Palembang.

Hamawi, Mahmudah. 2005. Blotong Limbah Busuk Berenergi. Kediri.

Harjadi, S. 1991. Pengantar Agronomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hakim M. A. 2009. Asupan Nitrogen dan Pupuk Organik Cair Terhadap Hasil dan Kadar Vitamin C Kelopak Bunga Rosela (Hisbiscus sabdariffa L.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Habib, Al Ismul Mauludin, Dwi, Sucianingtyas Sukamto, Lila Maharani. 2017.

Hendritomo, HI. 2010. Jamur konsumsi berkhasiat obat. Penerbit Andi.

Potensi Mikroba Tanah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit(Capsicum frutescens L.). Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IKIP PGRI JEMBER. JEMBER. Folium Vol.1 No.1.

Husin. 2007. Analisis Serat Bagas. (http://www.free.vlsm.org/. diakses tanggal 6 Juli 2009).

Indrawanto, Chandra. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Tebu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. ESKA Media. Jakarta.

Ismail, I. 1987. Peranan “Bioearth” Terhadap Status Hara Makro, Sifat-Sifat Tanah, Pertumbuhan Dan Bobot Kering Tanaman Tebu Pada Berbagai Ketebalan Tanah Lapisan Atas. Bulletin (1).

Jumelissa M, Dwi, Z, Maulidi. 2012. Pengaruh Kompos Ampas Teh Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Lobak Pada Tanah Podsilik Merah Kuning. Tanjung pura. Progam Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura.

Kirk, R. E. Othmer, D. 1955. Encyclopedia of Chemical Technology. Vol. 10. pp. The Interscience Encyclopedia Inc. New York.

Lakitan, 1996. Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan Edisi 1. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Lakitan, B. 2000. Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Lingga, P, Marsono. 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Liyasa, Muhammad, Sumihar Hutapea, Abdul Rahman. 2016. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Pemberian Kompos Dan Biochar Dari Limbah Ampas Tebu. Universitas Medan Area. Medan. Jurnal Agrotekma, 2 (2).

Murabandono. 1993. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.

Novizan, 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta

Putri A. D., Sudiarso, T. Islami. 2013. Pengaruh Komposisi Media Tanam Pada Teknik Bud Chip Tiga Varietas Tebu (Saccharum officinarum L.). Jurusan Budaya Pertanian Fakultas Pertanian.Unversitas Brawijaya. Malang.

Prajnanta, F. 2004. Pemeliharaan Tanaman Budidaya Secara Intensif dan Kiat Sukses Beragribisnis. Penebar Swadaya. Bogor.

Plaster E. J. 2003. Soil Science and Mangement. Delmar Learning Inc. 4th ed United States. 384 p.

Riyanto, S. 1995. Perbaikan produktivitas tanah dan tanaman tebu melalui pemanfaatan compos casting. Makalah dalam kongres HITI di Jakarta. Jakarta.

Rahimah, Mardhiansyah, M., Yoza, D. 2015. Pemanfaatan kompos berbahan baku ampas tebu (Saccharum sp) dengan bioaktivator Trichoderma spp. sebagai media tumbuh semai Acacia crassicarpa. Jom Faperta, 2 (1).

Roidah, Ida Syamsu. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah.Fakultas Pertanian Universitas Tulungung. Bonorowo. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. Vol. 1.No.1.

Santoso, Budi H. 1999. Pupuk Kompos. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sinaga D. 2010. Pembuatan pupuk cair dari sampah organik dengan menggunakan boica sebagai starter. Sumatera Utara. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Setiawan, B.S. 2010. Membuat Pupuk Kandang Secara Cepat. Penebar Swadaya.

Setyorini, D. 2004. Strategies Harmonize Rice Production With Biodiversity. Paper Presented at Workshop on Harmonious Coexstence of Agriculture and Biodiversity, Tokyo, Japan. 20-22 October 2004.

Sutejo, M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Syakir, M. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Tebu. ESKA media. Jakarta.

Syukur, M, Rahmi, Yuniyanti, Rahmansyah Dermawan. 2012. Sukses Panen Cabai Tiap Hari. Penebar swadaya. Jakarta.

Sitompul, S. M. Guritno, B. 1995. “Analisis Pertumbuhan Tanaman”.Yogyakarta.UGM Press.

Song Ai N. dan Patricia T. 2013. Karakter Morfologi Akar Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada Tanaman. J. Bioslogos. 1 (3): 31-39.

Sutanto. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Penerbit Kanisius. Jakarta.

Tchobanoglous, Theisen, Vigil. 1993. Integrated Solid Waste Management. Mc Graw Hill. Internal Editions.

Toharisman, A. 1991. Potensi Dan Pemanfaatan Limbah Industri Gula Sebagai Sumber Bahan Organik Tanah. Berita (4).

Wahyono, Sri. Sahwan, L Firman. Suryanto, Freddy. 2003. Mengolah sampah Menjadi Kompos. Pusat pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan BPPT. Jakarta.

Vivaldy, LA. 2016. Insidensi Penyakit Virus Pada Tanaman Cabai (Capsicum Anuum) Di Desa Kakaskasen Ii Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. Manado. Jurnal Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Wijaya, 2008.Nutrisi tanaman. Prestasi Pustaka. Publisher. Jakarta.

Yuliani, Farida, Fitri, Nugraheni. 2010. Pembuatan Pupuk Organik (Kompos) Dari Arang Ampas Tebu Dan Limbah Ternak. Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus. Jawa Barat.

Zaman, Badras,. Endro, Sutrisno. 2007. Studi Pengaruh Pencampuran Sampah Domestik, Sekam Padi, Dan Ampas Tebu Dengan Metode Mac Donald Terhadap Kematangan Kompos. Program Studi Teknik Lingkungan FT Undip. Semarang.Jurnal Presipitasi Vol. 2 (1), Issn 1907-187.

Zubachtirodin, M.S.P. Subandi. 2007. Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung. Dalam Sumarno, et.al. (Editor). Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan: 464-473. Puslitbang Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v4i3.11112

Article Metrics

Abstract view : 2161 times
PDF - 2327 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

INDEXING

  

 

 

 

JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences), Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. ISSN 2443-1230 (print) dan ISSN 2460-6804 (online)

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.