ANALISIS VARIASI MORFOLOGI DAN HABITAT EDELWEIS (Anaphalis spp.) DI KAWASAN SEKITAR DANAU TOBA

Syahmi Edi, Harry Prakasa, Yusran Efendi Ritonga

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi morfologi edelweis (Anaphalis spp.) dan mengetahui faktor fisika-kimia lingkungan di Kawasan Sekitar Danau Toba. Penelitian telah dilaksanakan di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 1000-2000 mdpl. (Meter di atas permukaan laut) yaitu Gunung Pusuk Buhit, Kabupaten Samosir, Bukit Sipiso-piso (Kabupaten Karo), Taman Eden, (Kabupaten Toba Samosir). Metode yang di lakukan adalah dengan metode explorasi. Sampel yang di amati karakter morfologi dan juga mencari faktor fisika-kimia lingkungan berupa pH tanah, kelembapan udara, suhu udara, ketinggian, suhu tanah dan struktur tanah. Jenis edelweis yang di peroleh dari ke 3 lokasi penelitian hanya 1 jenis yaitu (Anaphalis longofilia) (Blume) Blume ex DC. Berdasarkan cluster analysis atau Analisis Gerombol menggunakan software NTSYS, Edelweis (Anaphalis) di 3 lokasi penelitian (Gunung Pusuk Buhit, Bukit Sipiso-piso, Taman Eden) terbagi menjadi 3 kelompok dan memiliki variasi morfologi yang rendah dengan memiliki nilai kesamaan morfologi 0,80 (80%). Seluruh sampel memiliki nilai similaritas di atas 60%, hal ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut di kategorikan masih dalam 1 spesies. Hasil pengukuran faktor fisika-kimia lingkungan di 3 lokasi penelitian, diperoleh ph tanah 6-8, kelembapan udara 70-76%, suhu udara 26-310C. Edelweis (Anaphalis) ditemukan di ketinggian antara 1234-1889 mdpl. dengan tekstur tanah lempung berpasir.


Keywords


Edelweis, Variasi Morfologi, NTSYS, Anaphalis longifolia

Full Text:

PDF

References


Dweck, A.C.. (2004). A Review of Edelweiss. Journal of SOWF,130:(9), 65-68.

Gemasih, M., Djufri, & Supriatno. (2017). Kerapatan Edelweis (Anaphalis javanica) Di Gunung Burni Telong Bener Meriah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah,2(1): 8.

Hidayat, P.A., Pratiknyo, H. dan Basuki, E., (2016). Keragaman Serangga Polinator Pada Tumbuhan Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica) Di Gunung Slamet Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek. Universitas Muhamadiyah Surakarta, Surakarta.

IUCNRed List (2008).http://www.iucn.redlist.com. [Di akses pada tanggal 28 Oktober 2017]

Irawan, B., & Purbayanti, K. (2008). Karakterisasi dan kekerabatan kultivar padi lokal di desa Rancakalong, kecamatan Rancakalong, kabupaten Sumedang, In Seminar Nasional PTTI (pp. 21-23)

Judd, W. S., Campbell, C. S., Kellogg, E. A., & Stevens, P. F. (1999). Plant systematics a phylogenetic approach.,(Sinauer Associates Inc.: Sunderland, MA).

Kartikaningrum, S., Widiastoety, D., & Effendie, K. (2004). Panduan Karakterisasi Tanaman Hias. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Komisi Nasional Plasma Nutfah. Bogor.Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). Keanekaragaman hayati flora di Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Journal of Natural Resources and Environmental Management, 5(2): 187.

MacKinnon, K. (1992). Nature's Treasurehouse: The Wildlife of Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.

Mesner, B., Kern, J., Wiedemann, D., Schwaiger. S, Turkcan, A., Ploner, C., Trockenbacher, A., Aumayr, K., Bonaros, N., Laufer, G., Stuner, H., Untergasser, G., Bernhard, D.. (2013). 5-Methoxyleoligin, a Lignan from Edelweiss, Stimulates CYP26B1-Dependent Angiogenesis In Vitro and Induces Arteriogenesis in Infarcted Rat Hearts In Vivo. Journal of Edelweis for heart (plosone.org),8(3):1-11.

Messner, B., Kern, J., Wiedemann, D., Schwaiger, S., Türkcan, A., Ploner, C., ... & Stuppner, H. (2013). 5-Methoxyleoligin, a lignan from Edelweiss, stimulates CYP26B1-dependent angiogenesis in vitro and induces arteriogenesis in infarcted rat hearts in vivo. PLoS One, 8(3).

MIPL.. (2010). Konservasi. Stmik Amikom . Purwokerto.

Muthusamy, S., Kanagarajan, S., dan Ponnusamy, S.. (2008). Efficiency of RAPD and ISSR Marker System in Accessing Genetic Variation of Rice Bean (Vigna umbellata) Landraces. Electronic Journal of Biotechnology,11(3): 1 – 8.

Nursandi, F.E. 1997. Karakterisasi Keturunan Persilangan Anggrek Phaleonopsis Berdasarkan Morfologi dan Pola Pita Isozim. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Nontji, A.. (2016). Danau-danau alami nusantara. Bogor. Biologi LIPI.

Pharmawati, M., Yan, G., & McFarlane, I. J. (2004). Application of RAPD and ISSR markers to analyse molecular relationships in Grevillea (Proteaceae). Australian Systematic Botany, 17(1): 49-61.

Prakasa, H., Akmal, A. Z., Guci, W. A., & Edi, S. (2018). Analisis Habitat (Anaphalis longifolia (Blume) Blume ex DC.) Di Sumatera Utara. JURNAL BIOSAINS, 4(2): 78-84.

Radiya M. (2013). Karakterisasi Morfologi Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) di Kabupaten Agam. Fakultas Pertanian Universitas Taman Siswa. Padang.




DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v6i1.14957

Article Metrics

Abstract view : 1030 times
PDF - 678 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

INDEXING

  

 

 

 

JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences), Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. ISSN 2443-1230 (print) dan ISSN 2460-6804 (online)

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
slot gacor slot