DETEKSI DAN PREVALENSI JENIS TELUR CACING FESES KUCING DI KOTA SURABAYA
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbio.v7i3.23777Keywords:
Detection, cat, parasite worm eggsAbstract
Salah satu pemicu infeksi parasit pada kucing adalah cara hidup dan sistem pemeliharaan yang kurang baik disamping faktor lain sebagai pendukung gangguan penyakit tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui jenis-jenis telur cacing apa saja yang terdapat pada feses kucing liar dan kucing peliharaan di kota Surabaya serta mengetahui tingkat kejadian infeksi cacing yang terdapat pada feses kucing liar dan kucing peliharaan di kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah observasional. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan metode natif, pemeriksaan metode sedimentasi dan pemeriksaan metode apung. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 100 sampel feses, dengan ditambahkan pencatatan Historytical data. Dari jumlah sampel tersebut angka kejadian positif tertinggi ditemukan pada kucing liar sebanyak 26 (52%) dan kucing peliharaan sebanyak 4 (8%). Data ini menunjukkan bahwa prevalensi cacing pada kucing liar masih cukup tinggi dibandingkan dengan kucing peliharaan di kota Surabaya. Jenis telur cacing yang paling banyak ditemukan pada kasus kucing positif pada kucing liar adalah Toxocara cati sebanyak 18 sampel (83,4%) dan Ancylostoma sp sebanyak 12 sampel (91,7%). Hasil total pemeriksaan 100 sampel feses kucing didapatkan sebanyak 30 (30%) sampel positif ditemukan adanya telur cacing, dan sebanyak 70 (70%) sampel negative. Sehingga prevalensi kejadian kasus infeksi cacing pada kucing di kota Surabaya sebanyak 30%.References
Charisma A. M., Farida E. A., Dewi Y. E. N. K., dan Wahyuni K. I. (2020). Prevalensi Telur Cacing Nematoda Usus Soil Transmited Helmint (Sth) Dengan Metode Konsentrasi Pada Siswa Mi Sunan Ampel 1 Sidorogo-Trosobo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. Vol. 2. No. 2.
Chazar C., Harani N. H., dan Kurniawan A. (2019). Sistem Untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunnakan Metode NAÃVE BAYES. Jurnal Teknik Informatika. Vol. 11. No. 1.
Laporan Akhir Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya Tahun (2016).
Nugraha A. A. S., Hidayat N., dan Fanani L. (2018). œSistem Pakar Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naïve Bayes “ Certainty Factor Berbasis Android, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2.
Nurhidayah N., Satrija F., Retnani E. B., Astuti D. A., dan Murtini S. (2019). Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi Parasit Saluran Pencernaan pada Kerbau Lumpur di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jurnal Veteriner. Vol. 20. No. 4.
Oktaviana P.A., Dwinata M., dan Oka. I. B. M. (2014). Prevalensi Infeksi Cacing Ancylostoma Spp Pada Kucing Lokal (Felis catus) Di Kota Denpasar. Buletin Veteriner Udayana. Vol. 6 No. 2.
Raux C. G., and Stang B. V. (2014). Prevalence of Blastocystis in Shelter-Resident and ClientOwned Companion Animals in the US Pacific Northwest. Plos One. Vol. 9. Issue 9.
Shang L., Dong S dan Nienhaus G. U. (2011). Ultra-Small Fluorescent Metal Nanoclusters: Synthesis and Biological Application. Science Direct. Vol. 6. Issue 4.
Widiyawati C.,dan Imron M. (2018).œSistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Kucing Menggunakan Metode Naïve Bayes Classifier.Techno.COM, Vol. 17, No. 2.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Hana Cipka Pramuda Wardhani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
For Authors Jurnal Biosains agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Biosains (JBIO) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).