EVALUASI JARAK AMAN ANTARA STRUKTUR SRPM TINGGI DENGAN STRUKTUR SRPM DISEBELAHNYA TERHADAP GEMPA

Ade Faisal, Tondi Amirsyah Putera, Mariden Purba

Abstract


Pembangunan gedung-gedung tinggi menjadi salah satu alternatif yang di pilih karena keterbatasan dan mahalnya lahan diperkotaan sementara tingkat permintaan ruang untuk berbagai kegiatan semakin tinggi. Hal ini menyebabkan gedung-gedung bertingkat sering dibangun saling berdekatan satu dengan yang lainnya. Benturan dapat terjadi pada dua bangunan gedung bertingkat yang bersebelahan apabila jarak antara dua bangunan lebih kecil dari simpangan maksimum yang terjadi akibat beban gempa. Studi ini bertujuan untuk mencari jarak aman antara dua bangunan tinggi yang bersebelahan. Gedung yang direncanakan 2 model menggunakan SRPM dengan material beton bertulang yang terletak di kota Medan dengan kondisi tanah sedang. Model  pertama (Model 1) direncanakan memiliki tinggi 28,5 meter terdiri dari 8 lantai, sedangkan Model kedua (Model 2) direncanakan memiliki tinggi 35,5 meter terdiri dari 10 lantai. Analisa yang digunakan pada studi ini yaitu analisis dinamik riwayat waktu. Nilai simpangan yang terjadi pada gedung  8 lantai (Model 1) untuk arah x sebesar 80,87 mm dan untuk arah y sebesar 79,35 mm. Simpangan yang  terjadi pada gedung 10 lantai (Model 2) untuk arah x sebesar 113,33 mm dan untuk arah y sebesar 112,39 mm. Hasil analisa yang dilakukan menunjukkan jarak aman antara gedung 8 lantai dengan gedung 10 lantai adalah sebesar 2,1 meter, sedangkan jarak aman antara gedung 10 lantai dengan gedung 10 lantai adalah sebesar 2,2 meter.

 

 

Kata Kunci : Analisis Riwayat Waktu, Benturan Antar Gedung, Jarak Antar Gedung, Simpangan

 

 

ABSTRACT
The construction of tall buildings became one of alternative that was chosen because of the urban land limitations and the cost. At the same time the space demand for various urban activities is increased. It is caused the high-rise buildings are often built very close to one another. The collision can be occurred if two adjacent building if the distance between the two building is smaller than the maximum drift caused by the earthquake action. This study aims to plan a safe distance between two adjacent high-rise buildings. The planned building two models using Moment Resisting Frame with reinforced concrete material that is located in the city Medan with moderate soil conditions. The first model (Model 1) has a height of 28.5 meters is planned consists of 8 floors, while the second model (Model 2) planned to have a height of 35.5 meters consists of 10 floors. The analysis used in this study is the analysis of dynamic time history. The displacement value which occurred on 8 storey building (Model 1) to the x direction by 80.87 mm and for the y direction by 79.35 mm. The displacement occurs in the building 10 floors (Model 2) to the x direction of 113.33 mm and for the y direction of 112.39 mm. The results of analysis indicate that the safe distance between 8 storey building with 10 floors of the building is 2.1 meters, while the safe distance between buildings 10 floors with 10 storey building is 2.2 meters.

 Keywords: Time History Analysis, Clash Between Buildings, Distance Between Buildings, Deviation

Full Text:

PDF PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/eb.v4i1.10045

Article Metrics

Abstract view : 271 times
PDF - 256 times PDF - 124 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Educational Building
Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Indonesia

Jalan Willem Iskandar, Pasar V Medan Estate
Kotak Pos 1589 Medan 20221 Sumatera Utara
Telp. (061) 6613365 Fax. (061) 6614002 / 6613319

E-mail : ptbunimed@gmail.com

 

 
 
 
 
 
 
 
 
Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.