ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL DAN SISTEM PADA GEDUNG BERTINGKAT

Abstract

Bekisting adalah cetakan beton yang membantu struktur beton untuk mencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa, posisi, dan alignment yang dikehendaki. Maka dari itu, bekisting adalah struktur sementara yang harus kuat menopang beban sendiri, berat beton basah, beban hidup dan beban peralatan yang dipakai selama pengerjaan pengecoran. Perencanaan bekisting harus memenuhi aspek teknologi dan aspek ekonomis, harus efisien, kuat, kokoh, tidak berubah bentuk, memenuhi persyaratan permukaan, tidak bocor, mudah dipasang dan dibongkar. Dalam pekerjaan struktur pekerjaan bekisting menjadi perhatian karena memberikan nilai yang besar pada komposisi biaya proyek. Hal yang menjadi perhatian karena pekerjaannya dapat dikerjakan konvensional, semi sistem dan sistem. Bagaimana pelaksana dapat menyesuaikan antara rencana awal dan pelaksanaannya dilapangan apakah benar akan memberikan profit bagi Kontraktor atau akan memberikan kerugian pada kontraktor apabila memilih metode pelaksanaan yang tidak sesuai. Paper ini akan membahas perbandingan penggunaan bekisting konvensional dan bekisting sistem, mulai dari segi biaya dan waktu, serta proses penggunaanya di lapangan. Sehingga akan didapatkan kesimpulan, bekisting jenis apa yang lebih hemat untuk digunakan di lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah Biaya total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan bekisting konvensional sebesar Rp. 981,284,307.91 dan untuk bekisting sistem adalah sebesar Rp 407,703,679.17. Dengan selisih harga sebesar Rp.573,580,628.74 atau sebesar 41,548%.

Kata Kunci: Bekisting Konvensional, Gedung Bertingkat

ABSTRACT
Formwork is a concrete mold that helps a concrete structure to form concrete according to the desired size, shape, appearance, position, and alignment. Therefore, formwork is a temporary structure that must be strong to support its own load, the weight of wet concrete, live loads and the load of the equipment used during the casting process. The design of the formwork must meet technological and economic aspects, must be efficient, strong, sturdy, not deformed, meet surface requirements, not leak, easy to install and dismantle. In the work of formwork structure work is a concern because it gives great value to the composition of project costs. It is a concern because the work can be done conventionally, semi-systems and systems. How the implementer can adjust between the initial plan and its implementation in the field whether it will really provide a profit for the Contractor or will cause a loss to the contractor if he chooses an inappropriate implementation method. This paper will discuss the comparison of the use of conventional formwork and system formwork, from the point of view of cost and time, as well as the process of using it in the field. So it will be concluded, what type of formwork is more efficient to use in the field. The result of this research is the total cost required to complete the conventional formwork is Rp. 981,284,307.91 and for the system formwork is Rp. 407,703,679.17. With a price difference of Rp.573,580,628.74 or 41,548%.

.

Keywords: Conventional Formwork, Multi-storey Building