TORTOR PARSIARABU PADA UPACARA HORJA BIUS DI DESA TOMOK KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR: KAJIAN SEMIOTIKA

Anggi Pratiwi Sinaga

Abstract


ABSTRACT

               This study examines the semiotics contained in the Parsiarabu Tortor in Tomok Village, Samosir Regency. The purpose of this study is to explore the meaning contained in Tortor Parsiarabu and the interpretation of the meaning seen. To discuss the research objectives above, use theories related to the research. The theoretical foundation in this study uses the Semiotics theory of signs, markers and markers by Ferdinan De Saurrsure and the theory of forms concerning motion and clothing by Humardani. The location and time of the study was carried out in Tomok Village and the time of the research was two months, the population and sample were the community and members of the Parsaulian GPSB Studio (Generation of Art and Culture Lovers). The author conducts data collection techniques including library research, field observations, interviews with resource persons, and completes the data by taking photo documentation. This research uses descriptive qualitative. The results of the study are based on data that has been collected that Tortor Parsiarabu has 6 main motives namely Siubeon, Marsomba, Mambukka Roha, Patoru Diri, Papunguhon, Mangandungi. Clothing used in this Parsiarabu tortor is Ulos Sibolang, Ulos Bittang Maratur, Ulos Suri-suri Ganjang. The semiotics contained in the Parsiarabu tortor are poured through the sign that is in the form of motion that is seen in the serving, the signer which is seen from the main range of motion in the Parsiarabu tortor, and the signfied is the meaning contained in the motion Parsiarabu tortor, it can be interpreted that the meaning of this whole dance is respecting God, respecting the high position or government, respecting fellow human beings, staying humble and not arrogant, respecting others, uniting the hearts of fellow people so that there is no envy and revenge .

 

 

Keywords: Semiotics, signs, markers, markers, Parsiarabu tortor

   

 


ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang semiotika yang terdapat dalam Tortor Parsiarabu di desa Tomok Kabupaten Samosir. Tujuan penelitian ini untuk mengupas makna yang terdapat dalam Tortor Parsiarabu dan interpretasi makna yang dilihat. Untuk membahas tujuan penelitian di atas menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Landasan teoritis dalam penelitian ini menggunakan teori Semiotika mengenai tanda, penanda, dan petanda oleh Ferdinan De Saurrsure dan Teori bentuk mengenai gerak dan busana oleh Humardani. Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di Desa Tomok dan waktu penelitian nya selama dua bulan, populasi dan sampel adalah masyarakat  dan anggota sanggar Parsaulian GPSB (Generasi Pecinta Seni Budaya). Penulis melakukan teknik pengumpulan data meliputi studi pustaka, observasi lapangan, wawancara dengan narasumber, dan melengkapi data dengan mengambil foto dokumentasi. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan data yang telah terkumpul bahwa Tortor Parsiarabu memiliki 6 motif utama yaitu Siubeon, Marsomba, Mambukka Roha, Patoru Diri, Papunguhon, Mangandungi. Busana yang digunakan dalam tortor Parsiarabu ini yaitu Ulos Sibolang, Ulos Bittang Maratur, Ulos Suri-suri Ganjang. Adapun semiotika yang terdapat dalam tortor Parsiarabu dituangkan melalui tanda (sign) yang terdapat pada bentuk gerak yang terlihat pada penyajianya, penanda (signfer) yang dilihat dari ragam gerak utama yang ada pada tortor Parsiarabu, dan petanda (signfied) merupakan makna yang terdapat pada gerak tortor Parsiarabu, maka dapat diinterpretasikan bahwa makna dari keseluruhan tarian ini yaitu menghormat kepada Tuhan, menghormati yang berkedudukan tinggi atau pemerintah, menghormati sesama manusia, tetap rendah hati dan tidak sombong, menghargai orang lain, menyatukan hati sesama masyarakat agar tidak ada iri hati dan dendam.



Kata Kunci : Semiotika, tanda, penanda, petanda, tortor Parsiarabu


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/senitari.v9i1.17961

Article Metrics

Abstract view : 201 times
PDF - 165 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Anggi Pratiwi Sinaga

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.