TORTOR MARTONUN PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN: KAJIAN SIMBOL DAN MAKNA
Abstract
Abstract - This study aims to determine the symbols and meanings contained in tortor martonun in the Simalungun community. The theoretical basis used is Anya Peterson Royce's theory of symbols. The research method used is a qualitative descriptive method with a population consisting of dancers of the Sultan Agung Foundation, resource persons / traditional leaders, and the Simalungun people who know about Simalungun culture and the research samples are resource persons / traditional leaders, dancers of the Sultan Angung Foundation. Data collection techniques were carried out in two ways, namely, written data collection techniques and field data collection techniques. Written data collection techniques in the form of literature study by reading books, journals and theses, field data collection techniques in the form of observations, interviews, and documentation. The musical accompaniment symbol in the martonun tortor is seen by reading the scores which consist of musical instruments in the form of gondrang sidua-dua, ogung, serunei, and mongmongan. The meaning of movement contained in tortor martonun, which means discipline and patience in doing a job from beginning to end, in order to get the desired result, the meaning in tortor martonun clothing is to show the majesty and authority of Simalungun women in doing a job, while the meaning of musical accompaniment is in tortor.
Keywords: Symbol, Meaning, Tortor Martoun.
Abstrak -Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbol dan makna yang terdapat dalam tortor martonun pada masyarakat Simalungun.Landasan teori yang digunakan adalah teori simbol Anya Peterson Royce, dan teori makna Anya Peterson Royce yang dijadikan acuan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif dengan jumlah populasi terdiri penari sanggar Yayasan Sultan Agung, narasumber/tokoh adat, dan masyarakat Simalungun yang mengetahui tentang kebudayaan Simalungun dan sampel penelitian yaitu narasumber/tokoh adat, penari Yayasan Sultan Angung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu, teknik pengumpulan data tertulis dan teknik pengumpulan data lapangan. Teknik pengumpulan data tertulis berupa studi pustaka dengan cara membaca buku-buku, jurnal-jurnal serta skripsi-skripsi, teknik pngumpulan data lapangan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi, Hasil penelitian ini adalah tortor martonun pada masyarakat Simalungun: kajian simbol dan makna. Simbol dan makna dalam tortor martonun dilihat dari gerak, busana, dan iringan musik. Simbol gerak yang terdapat dalam tortor martonun ini menyimbolkan bagaimana proses bertenun, dimulai dari proses mengumpulkan kapas, proses membentuk kapas menjadi benang, sampai proses menenun benang menjadi ulos, Simbol busana dalam tortor martonun memakai pakaian marabit datas yang terdiri dari bulang sulapei, suri-suri, dan ulos hatirongga. Simbol iringan musik dalam tortor martonun dilihat dengan membaca partitur yang terdiri dari alat-alat musik berupa gondrang sidua-dua, ogung, serunei, dan mongmongan. Makna gerak yang terdapat dalam tortor martonun yaitu bermakna kedisplinan dan kesabaran dalam melakukan suatu pekerjaan dari awal hingga akhir, agar mendapat hasil yang diinginkan, makna dalam busana tortor martonun yaitu memperlihatkan keagungan dan kewibawaan perempuan Simalungun dalam melakukan suatu pekerjaan, sedangkan makna iringan musik dalam tortor martonun adalah menyampaikan suasana yang tenang, damai saat melakukan proses bertenun.
Kata kunci: Simbol, Makna, TortorMartonun.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Athylata, Febrina Purba. 2018. Makna Simbolik Tortor Sombah Dalam Upacara Adat Kematian Sayur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun. Dalam Jurnal Seni Budaya Vol. 116 No. 2.
Arikunto, S, 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Chahya, I. Nyoman, 2013. Maborung Seni Pertunjukan di Daerah Bali Utara. Surakarta: ISI Press Surakarta.
Damanik, Erond L, 2017. Tortor Gerak Ritmis, Ekspresi berpola dan maknanya bagi orang Simalungun. Medan: Simetri Institute.
Denesi, Marcel, 2012. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
Djafar, Nurlia, 2021. Simbol dan Makna Tari Langga Buwa Karya Muraji Bereki. Dalam Jurnal Kaganga Vol. 4 No. 1.
Gunawan, Imam, 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori Praktik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hadi,Y. Sumandio, 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Hidayat, Aziz Alimut, 2007. Pemecahan Masalah Dalam Penelitian. Bandung.
Iskandar, 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.
Ismawati, Esti, 2012. Metode Penelitian Pendidikan & Sastra. Yogyakarta: Ombak.
Khutniah, N & Veronica Eny Iryanti, 2012. Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha Jati di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara. Dalam Jurnal Seni Tari Vol. 1 No. 1.
Komariah, Aan & Djaman Satori, 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Martyastuti, M.W. 2017. Makna Simbolik Tari Matirto Suci Dewa Kandri Dalam Upacara Nyadran Kali di desa Wisata Kandri Kecamatan Gunungpati. Dalam Jurnal Seni Tari Vol. 6 No. 2.
Nurwani, 2008, Pengantar Pengetahuan Tari. Unimed Press.
Pratiwi, Anisa, 2016. Makna Simbolik Dalam Tari Dalam Tari Khadisiswa Di dusun Sungapan Dukuh, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.
Purba, M.D. 1985. Adat Perkawinan Simalungun. Medan: M.D Purba.
Royce, Anya Peterson, 2010. The Antropology of Dance Terjemahan F.X Widaryanto. Bandung: STSI Press.
Royce, Anya Peterson, 1980. Antropologi Tari. Terjemahan F.X Widaryanto, 2007. First Midlland Book Edition. Bndung: STSI Press Bandung.
Saragih, Amrin, dkk. 2018, Semiotika.Unimed Press
Sudaryono, dkk. 2013, Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tasman, Agus. 2008, Analisis Gerak dan Karakter. Surakarta: ISI Press Surakarta.
Wirartha, Made, 2006. Pedoman Penelitian Usulan Penelitian, Skripsi, dan Thesis. Yogyakarta: Andi Offset.
DOI: https://doi.org/10.24114/gest.v11i2.35317
Article Metrics
Abstract view : 621 timesPDF - 839 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Mellya Friska Gurusinga, Nurwani Nurwani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.