PROSES PENCIPTAAN TARI “SOMYA”

A.A Rai Susila Panji

Abstract


Penciptaan tari Somya terinspirasi dari kisah yang terdapat pada lontar ”Katuturan Barong Swari” yang menceritakan kisah Dewi Uma merasa gelisah karena putranya Dewa Kumara yang masih bayi, lebih dekat kepada ayahnya yaitu Dewa Siwa. Hal ini membuat hati sang Dewi tidak nyaman. Kegelisaannya membawa Dewi Uma larut dalam emosional. Saat Dewa kumara menyusu tubuhnya digoyang-goyangkan, dan tanpa sengaja tubuh bayi itu jatuh dan terluka. Darah yang dikeluar dari luka putranya, tercium harum oleh Dewi Uma dan ia pun menjilatinya. Mengetahui hal ini Dewa Siwa murka, ia menuduh bahwa sang Dewi telah kerasukan serta memiliki sifat keraksasaan. Dewi Uma pun diusir dari Kahyangan. Setelah sekian lama tak bertemu Dewa Siwa merasa kerepotan mengurus putranya seorang diri, ia ingin bertemu dengan istrinya, namun kini mereka telah berbeda alam. Dewa siwa merubah wujudnya menjadi Maha Kala untuk bisa bertemu denga Dewi Uma yang telah berubah menjadi Durga. Pertemuan inilah yang membuat dunia dan khayangan menjadi kepanasan. Inilah awal kisah munculnya Topeng, Telek, Barong dan Wayang. Tarian mengacu pada konsep tradisional dan ditarikan secara berkelompok oleh lima orang penari dengan menggunakan gerak petopengan sebagai sumber gerak. Iringan yang digunakan adalah gamelan gong kebyar. Proses Karya ini digarap dengan mengikuti tiga tahapan yaitu: ngerencana, ngewangun dan memakuh bentuk.


Keywords


Kesenian, Proses penciptaan, Tari Somya, Ruwat, Karakter

Full Text:

PDF

References


Aulia, S. M., Purnomo, T. W., Faisal., Pardede, M. O. N. (2023). Pengembangan Modul Praktikum Tari Etnik Sumatera Utara Berbasis Education Sustainable Development. Gesture: Jurnal Seni Tari, 12(2), 100-121.

Dafri, Yulriawan. (2023). Reka Cipta Perhiasan Tari Srimpi Paku Alam IV Yogyakarta. Corak: Jurnal Seni Kriya, Vol 3(2), 159-168.

Daulay, Ina Refida. (2016). The Existence of Moncak Dance in South Tapanuli Community. Corak: Jurnal Seni Kriya, 5(1), 48-57.

Dibia, I Wayan. (2017). Topeng”Tua Tepis” Modernisasi Dramatari Topeng Bali. Dalam Yudiariani. Ed., Karya Cipta Seni Pertunjukan. Yogyakarta: JB Publisher bekerja sama dengan FSP Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Gautama, Wayan Budha. (2009). Katuturaning Barong Swari lan Dalang. Surabaya: Paramita.

Hafianti, Dewi., Panji, A. A. R. Susila. (2023). Pengenalan Koreografi Lewat Gerak Tarian Caci di SMAN 3 Komodo Manggarai NTT. Gesture: Jurnal Seni Tari, 12(2), 140-149.

Humphrey, Doris. (1983). Seni Menata Tari (The Art of Making Dance). Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Izza, A. Z., et al. (2020). Studi Literatur: Problematika Evaluasi Pembelajaran dalam Mencapai Tujuan Pendidikan di Era Merdeka Belajar. Prosiding Seminar Nasional Konferensi Ilmiah Pendidikan, 1, 10–15.

Partami., et al. (2016). Kamus Bali Indonesia: ed. 3. Denpasar: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Mandang, Y., et al. (2022). Analisis Unsur dan Bentuk Komposisi Musik Gong Gendang Sebagai Alat Musik Pengiring Tarian Caci di Wongko Kembo, Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur. Jurnal Citra Pendidikan, Vol. 2(2): 226-238.

Maulana, F. M. (2018). Rekacipta Tradisi: Praktik Konco Wingking dalam Dunia Modern (Studi Etnografi pada Perempuan Pekerja Nguplik di Desa Paciran Kabupaten Lamongan). Prosiding Seminar Nasional dan Konferensi Sosiologi Perkotaan, Crisis and Style Of Urban Demography.

Miroto, Martinus. (2017). Riset Artistik-Koreografi di Lingkungan Akademisi dalam Dalam Yudiariani. Ed., Karya Cipta Seni Pertunjukan. Yogyakarta: JB Publisher bekerja sama dengan FSP Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Phetorant, Dimas. (2018). Psikologi dan Musik. Jakarta: CV. Nada Group.

Sitorus, E. P. (2022). Pembelajaran Seni Tari Dengan Menggunakan Model Core Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Di SMK Swasta Mandiri. Gesture: Jurnal Seni Tari, 11(1), 1-9.

Wicaksana, Dewa Ketut. (1996). MUDRA Jurnal Seni Budaya. Bali: UPT Penerbitan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar.

Sumaryanto, T. (2010). Metodologi Penelitian 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Wijayanti, T. Y. (2018). Seni Tari Dalam Pandangan Islam. Alfuad: Jurnal Sosial Keagamaan, 2(2), 45-48. https://doi.org/10.31958/jsk.v2i2.1440.

Yudiaryani. (2012). Membaca Pertunjukan Teatrikal dan Ruang Penonton. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta:1-14.




DOI: https://doi.org/10.24114/gjst.v13i1.55474

Article Metrics

Abstract view : 39 times
PDF - 22 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 A.A Rai Susila Panji

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.