KAJIAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL SILAT BANJAR PADA MASYARAKAT DI DESA ARA PAYUNG

Authors

  • Dhea Ananda Putri Sanusi Universitas Negeri Medan
  • Yusnizar Heniwaty Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.24114/gjst.v13i2.64632

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian tekstual dan kontekstual yang membahas mengenai Silat Banjar pada masyarakat di Desa Ara Payung. Dalam menganalisis digunakan teori tekstual dari Y. Sumandiyo (2007:23). Bentuk yang dibahas dalam penelitian ini berupa struktur silat yaitu gerak, iringan, rias dan kostum, lighting (tidak ada) dikarenakan silat Banjar lebih dominan dipertunjukan pada saat saing hari. Sedangkanteorikontekstual Y. Sumandiyo (2007:97) Kontekstual disebutkan sebagai ilmu yang ingin memahami dan mempelajari apapun yang dilakukan oleh manusia dalam hubungannya dengan sosial-budaya atau bersifat Humaniora, yaitu ilmu yang ingin memahami segala aktivitas manusia dalam hubungannya dengan sosial-budaya. Proses penelitian ditentukan berdasarkan tempat, waktu, populasi, sampel, hingga ke tahap metode penelitian deskriptif kualitatif. Waktu penelitian berlangsung selama tiga bulan di Desa Ara Payung. Sampel dalam penelitian ini yaitu Pelatih silat 8 orang pesilat, seorang tokoh adat, pelatih silat, kepala Desa Ara Payung, serta beberapa masyarakat yang memahami tentang silat Banjar. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada bentuk pertunjukkannya, silat banjar memiliki nilai tekstual dan kontekstual di dalamnya. Nilai tekstual silat banjar dapat dilihat dari gerak dimana ada 44 jurus yang dipelajari di Perguruan Silat Banjar namunada 16 jurus yang wajib dipahami oleh pesilat sebelum melakukan pertunjukkan, celana dan baju berwarna hitam serta topi berwarna merah dengan sedikit coretan berwarna hitam yang terdapat dibagian alis serta jambang sebagai tata rias dan busana, iringan music sebagai pendukung suasana dalam melakukan pertunjukkan iringan, properti yang digunakan pesilat adalah sebuah pisau panjang (parang), serta pola lantai menjadi jarak antara pesilat satu dengan lainnya saat silat dipertunjukkan. Dan nilai kontekstualnya dapat dilihat sejarah dan fungsi silat banjar tersebut. Hadirnya silat Banjar di Desa Ara Payung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai disebabkan oleh adanya imigran yang berasal dari kota Banjarmasin Kalimantan Selatan membawasilat Banjar yang digunakan sebagai mempertahankan hidup. Semakin berkembangnya zaman dari silat Banjar tersebut dipertunjukkan pada saat Maulid Nabi SAW kini silat Banjar juga dipertunjukkan pada penyambutan para tamu khusus dan acara-acara tertentu.

Downloads

Published

2024-10-28