TARI SIRIH LAYANG MASYARAKAT SUKU TALANG MAMAK DARI RITUAL KE SENI PERTUNJUKAN
DOI:
https://doi.org/10.24114/gjst.v14i1.65051Abstract
Tari Sirih Layang merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Suku Talang Mamak di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu. Awalnya, tari ini adalah bagian dari ritual adat yang memiliki makna dan fungsi sakral dalam kehidupan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses perubahan fungsi Tari Sirih Layang, yang semula merupakan bagian dari ritual adat, menjadi bentuk seni pertunjukan yang lebih modern dan komersial. Penelitian ini juga berfokus pada pemahaman faktor-faktor yang mendorong perubahan tersebut, serta dampaknya terhadap nilai-nilai budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dengan penari dan tokoh masyarakat setempat, serta studi pustaka untuk mendapatkan informasi terkait sejarah dan latar belakang tari ini. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan perubahan fungsi Tari Sirih Layang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai sumber informasi dan referensi bagi peneliti budaya, penari, komunitas seni, serta pemerintah daerah dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni tari tradisional ini.References
Bandem, I Made. (1996). Evolusi Tari Bali. Yogyakarta: Kanisius.
Delsarte, P., & Goethals, J. M. (1975). Alternating bilinear forms over GF (q). Journal of Combinatorial Theory, Series A, 19(1), 26-50.
Hadi, S. Y. (2000). Seni Dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.
Harymawan. (1988). Dramaturgi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hulu, K. R., & Koentjaraninggrat, M. (2017). Unsur Seni dalam Ritual Pengobatan Badewo di Desa Gunung Intan Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jurnal KOBA Volume, 4(1), 42-49.
Koentjaraningrat. (1980). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia (U-I Press).
____________. (1997). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Umum.
Moleong, Lexy A. (1998). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T. Gramedia.
Murgiyanto. (1993). Koreografi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sedyawati, Edi. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
____________. (1984). Tari Tinjauan dari Berbagai Segi. Jakarta: Pustaka Jaya.
Soedarsono, R.M. (1975). Tari-tarian Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
____________. (1998). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
___________. (1999). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Yahyar Erawati, Fatia Kurniati, Musrin Musrin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors published with the Gesture: Jurnal Seni Tari agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)