BENTUK PERTUNJUKAN TARI BUTO BIROWO DI PAGUYUBAN WAHYU TURONGGO MUDHO KABUPATEN BOYOLALI

Authors

  • Muhammad Afifur Rochman Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Eny Kusumastuti Universitas Negeri Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24114/gjst.v14i1.65275

Abstract

Tari Buto Birowo merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang berkembang di Kabupaten Boyolali, khususnya di Desa Lencoh. Tarian ini memiliki makna simbolik yang kuat, menggambarkan kekuatan, keberanian, serta ekspresi spiritual masyarakat Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk pertunjukan Tari Buto Birowo yang dipentaskan oleh Paguyuban Wahyu Turonggo Mudho. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi, yang mengkaji bentuk pertunjukan secara tekstual dan kontekstual. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dari berbagai sumber, termasuk Ketua Paguyuban Wahyu Turonggo Mudho dan para penari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Buto Birowo memiliki struktur pertunjukan yang terdiri dari gerak, iringan, busana, properti, dan tempat pertunjukan. Gerakan tarian ini didominasi oleh gerakan dinamis seperti sabetan dan gedruk yang mencerminkan karakter raksasa dalam mitologi Jawa. Musik pengiring yang terdiri dari perpaduan gamelan Jawa dan alat musik modern menambah kekuatan ekspresif dalam pementasan. Paguyuban Wahyu Turonggo Mudho menunjukkan bahwa tarian ini tetap relevan dalam kehidupan modern, bahkan memiliki potensi untuk diperkenalkan secara lebih luas di tingkat nasional maupun internasional sebagai bagian dari warisan budaya Jawa yang berharga.

References

Alkaf, M. (2022). Seni Pertunjukan Buto Birowo, Kosmologi dan Ekspresi Religi Masyarakat Pedesaan. Journal of Indonesian Culture and Beliefs (JICB), 1(2), 65-78.

Arisyanto, P., Sundari, R., & Untari, M. (2023). Bentuk Pertunjukan Barongan Kusumojoyo di Kabupaten Demak. CandraRupa: Journal of Art, Design, and Media, 2(1), 1-8.

Edinon, G. A. (2021). Bentuk Pertunjukan Tari Podang Di Nagari Koto Nan Gadang Kota Payakumbuh. Jurnal Seni Tari, 10(1), 83-94.

Eny Kusumastuti, K. K. (2020). Eksistensi Kesenian Barongan Kusumojoyo Desa Gebang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Jurnal Seni Tari, 9(1), 54-64.

Hera, T. (2020). Fungsi Tari Tanggai di Palembang. GETER: Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 3(1), 64-77.

Jazuli, M. (2016). Peta Dunia Seni Tari. Sukoharjo: CV Farishma Indonesia.

Kusumastuti, E. (2019). Warok Dance: A Medium of Child Aesthetic Fulfillment. International Journal of Human Movement and Sports Sciences, 9(2), 242-249.

Kusumastuti, E. (2020). Pola Interaksi Simbolik Dan Pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan Berbasis Agil Di Era Disrupsi. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(3), 337-343.

Kusumastuti, E., Rohidi, T. R., Hartono, H., & Cahyono, A. (2021). Community-Based Art Education as a Cultural Transfer Strategy in the Jaran Kepang Art Performance of Semarang Regency. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 21(1), 154-167.

Paranti, L. S. (2023). Apresiasi Pertunjukan. Semarang: Unnes Press.

Paranti, P. (2019). Conservation of Folk Dance in the Era of Cultural Tourism. In 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018) (pp. 65-69). Atlantis Press.

Riana Dhiah Sitharesmi, T. S. (2023). Analisa Tari. Yogyakarta: Deepublish Digital.

Rochmat Supanto, L. P. (2024). Bentuk Dan Fungsi Pertunjukan Tari Sluku-Sluku Bathok Paguyuban Turonggo Seto Kabupaten Purworejo. Gesture: Jurnal Seni Tari, 13(1), 114-129.

Rohidi, T. R. (2011). Metodologi Penelitian. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendiidkan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfa Beta.

Tutung Nurdiyana, P. D. (2023). Etnokoreologi: Kajian Melalui Antropologi dan Seni Tari. Yogyakarta: Jejak Pustaka.

Zairani, E. S., & Cahyono, A. (2020). Koreografi dan Fungsi Tari Gagrak Maritim Di Kampung Seni Kota Tegal. Jurnal Seni Tari, 9(2), 160-174.

Downloads

Published

2025-04-30