Aspek Sosial dalam Pementasan Teater “Awak Tam Ong” oleh Kelompok Teater Kosong Aceh

Dharminta Soeryana

Abstract


Drama “Awak Tam Ong” menarik diteliti karena berupaya memaknai situasi sosial, budaya, ekonomi, hukum, dan politik di tengah masyarakat terkait kehadiran para pendatang pasca tsunami di Aceh. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini pertama, untuk mengetahui kondisi sosial historis pasca tsunami di Aceh yang mempengaruhi penciptaan naskah ATO. Kedua, mengetahui tema dan permasalan drama ATO. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori struktur dan tekstur yang dirumuskan oleh George  Kernodle. Selanjutnya menggunakan pendekatan semiotika teater yang dirumuskan oleh Peirce tentang semiotika didasari pada logika, yakni bagaimana logika orang bernalar berdasarkan tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya. Penelitian ini juga menggunakan  sosiologi teater yang dirumuskan Fortier tentang materialism Marxis tradisional.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) naskah ATO adalah garapan teater rakyat dengan sentuhan teater modern. (2) adanya penawaran agar memodifikasi pemulia jamee (memuliakan tamu) sebagai salah satu aplikasi budaya yang sesuai dengan perkembangan jaman tanpa menghilangkan nilai-nilai yang telah ada. (3) adanya usaha saling mempengaruhi antara kelompok Teater Kosong dengan masyarakat Aceh dalam proses penciptaan naskah ATO. (4) selain sebagai media hiburan, pementasan ATO juga media efektif sebagai ruang ekspresi dan komunikasi yang memuat unsur pendidikan (norma, historis, ekonomi, politik, dan religius), sarana pengembangan diri, pengembangan kemahiran bersosial dan berbudaya.

Kata KunciTeater komedi, pendatang, kondisi sosial budaya dan politik


Full Text:

PDF

References


Budirahayu, Tuti. (2004). “Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan”. Edisi keempat. Jakarta: Prenadamedia Group.

Clinard, B Marshall., Meier F. Robert. (2007). Sociology of Deviant Behavior, 13th Edition. United States of America: Thomson Wadsworth.

Dewojati, cahyaningrum. (2010). Drama: Sejarah, Teori, dan penerapannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Goffman, Erving. (1956). The Presentation of Self in Everyday Life. University of Edinburgh Social Sciences Research Centre 39 George Square, Edinburgh 8 Monograph No. 2.

Hauser, Arnold. (2011). The sociology of Art.by Kenneth J. Northcott. USA and Canada: Routledge.

Norma, Siti. (2004). “Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan”. Edisi keempat. Jakarta: Prenadamedia Group.

Plekhanov, G. V. (1957). Art and Social Life. Terj A. Fineberg. Moscow: Publishing House.

Sahid, Nur. (2017). Sosiologi Teater: Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Gigih Pustaka Mandiri.

Sukidin, Pudjo Suharso. (2015). Pemikiran Sosiologi Kontemporer. Jember: UPT Penerbitan UNEJ. Jember University.

Waluya, Bagja. (2009). Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.




DOI: https://doi.org/10.24114/gsts.v2i1.36622

Article Metrics

Abstract view : 234 times
PDF - 270 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Follow us on instagram @gestusjournal

Gestus Journal : Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni

slot gacor slot