Transformasi Naratif Hang Tuah dan Hang Jebat dalam Teater Modern oleh Teater Matan
DOI:
https://doi.org/10.24114/gsts.v5i1.65205Keywords:
Hang Tuah, Hang Jebat, Teater Matan, Transformasi, TradisionalAbstract
Naskah Hang Jebat merupakan cerita hikayat Melayu, Hikayat Hang Jebat sebagai karya sastra yang telah melampaui zaman mampu memberi berbagai perspektif pandang di masyarakat. mengenai sosok pahlawan dalam cerita tersebut, ada yang mengatakan bahwa Hang Tuah adalah sosok pahlawan, ada juga yang mengatakan Hang Jebat adalah sosok pahlawan, Naskah Hikayat Hang Jebat secara eksplisit menghadirkan tokoh Hang Jebat sebagai pahlawan yang gigih dalam membela kebenaran. Kemudian, drama modern yang berkembang dalam masyarakat. Naskah Hang Tuah Ditulis di Johor antara tahun 1688 dan 1710, hikayat ini menceritakan tentang Hang Tuah dan Hang jebat, Hang Tuah. Dia terkenal karena pemberontakanya melawan Sultan Malaka yang ia layani. Setelah Hang Tuah dihukum mati, Sultan Malaka memberikan senjata peninggalan Hang Tuah yaitu keris suci Taming Sari kepada Hang Jebat. Oleh karena kepercayaan Hang Jebat bahwa Hang Tuah dibunuh tidak adil oleh Sultan yang ia layani, hal ini memicu peperangan antara hang tuah dan hang jebat, sehingga hang jebat dibunuh oleh sahabatnya sendiri yaitu hang tua. Dalam hal ini, terdapat dua pemikiran yang berbeda dan zaman yang berbeda. Transformasi Perpindahan naskah tradisional Boot Genoot Schap ke dalam bentuk pertunjukan modern oleh teater matan merupakan sebuah perkembangan zaman dengan kemajuan yang memiliki daya kreatifitas dalam sebuah pertunjukan Teater.Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sulastri Wulandari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright of Gestus Journal Held by the Author
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.