PERBEDAAN PARAESTETIKA PADA PEMIKIRAN LYOTARD, FOUCAULT DAN DERRIDA
Abstract
Komparatif filosofis dengan obyek formalnya perbedaan atau kesamaan pemikiran Lyotard, Foucault dan Derrida secara garis besarnya mempunyai perspektip dan alasan yang sama. Lyotard lebih menyoroti aspek dominasi narasi besar terhadap narasi kecil. Foucault lebih menekankan kepada wacana dikontinuitas sejarah. Derrida lebih mengkritik metafisika kehadiran di dalam karya seni dan di dalam diskursus karya seni. Ketiga filsuf tidak mengakui adanya makna pada karya seni dan menolak kategori-kategori ilmu pengetahuan yang membatasi ekspresivitas penciptaan seni. Mereka lebih cenderung mengamati unsur-unsur bentuk pada karya seni sebagai tanda-tanda otonom azas “kesatuan” diganti menjadi pertebaran. Wacana “para” dalam “paraestetika” pada karya ketiga tokoh ini umumnya mengarah kepada kesamaan arti, yaitu kekuasaan pengetahuan di luar realitas karya seni itu sendiri. Dan struktur visual karya-karya seni rupa yang menjadi obyek kajian mereka mempunyai keunikan seperti mengandung tanda-tanda yang berada di luar jangkauan teori-teori seni, filsafat dan bahasa. Adanya tiga jenis representasi pada lukisan, penggabungan citra gambar dan citra bentuk huruf-huruf pada karya rupa serta karakteristik asing di luar kategori-kategori estetika.
Kata kunci : Perbedaan Paraestetika Lyotard, Foucault dan Derrida
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 183 timesPDF - 605 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.