Proses Pembuatan Talempong sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Tari Babaliak

Oki Satria

Abstract


Karya tari yang berjudul “Babaliak” ini terinspirasi dari proses pembuatan talempong di Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam. Talempong merupakan alat musik tradisional Minangkabau yang terbuat dari kuningan. Proses pembuatan talempong terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan, di antaranya: pengerjaan lilin (malilin), membungkus (malili dan mamaluik) dengan adonan tanah liat, peleburan kuningan (mabuih), pembersihan dan pengikiran, menentukan nada. Pada proses tersebut terdapat nilai-nilai yang memiliki makna dan kekuatan yang tersirat, di antaranya: spirit kebersamaan, kesabaran, kekuatan, ketelitian, keseimbangan, dan kepekaan terhadap nada. Untuk memvisualisasikan ide garapan ke dalam karya tari, eksplorasi gerak dari tenaga, yaitu kekuatan, keseimbangan, serta kepekaan terhadap nada dan bunyi diibaratkan sebagai nilai dalam proses tersebut. Namun, nilai-nilai tersebut sudah mulai berkurang akibat perkembangan zaman dan teknologi, sehingga orang hanya mementingkan bentuk daripada kualitas. Hal ini menyebabkan talempong yang dihasilkan kurang memiliki kualitas bunyi yang memadai.


Full Text:

PDF

References


Aryani, N. N. A. K. (2023). Analisis Koreografi Tari Kembang Pencak Karya I Nyoman Catra. In Laboratory Journal, 1(2), 74-81. doi: 10.18196/inlab.v1i2.46996

Eliza, N., & Martozet. (2022). Angguk Ritual: Penciptaan Tari Berbasiskan Kesenian Angguk Menggunakan Metode Alma Hawkins. InLab: Jurnal Seni, 1(1), 67-73.

Fulzi, Nadya. (2011). "Estetika musikal talempong lagu dendang di Nagari Limbanang Kabupaten lima puluh Kota." TESIS Program Magister Seni, Padangpanjang.

Hadi, Y. Sumandyio. (2012). Koreografi Bentuk Teknik dan Isi. Yogyakarta: Cipta Media.

Hawkins, Alma M. (2003). Bergerak Menurut Kata Hati te emahan Iwayan Dibia. Jakarta: ISBN.

Hidayat, Robby. (2013). "Kreativitas Koreografi."

Irenza, Utari. (2017). "Olak manyakalah laporan karya TA S1 minat penciptaan tari."

Malraux dalam Alma M. Hawkins. (2003). "Creating Through Dance," yang diterjemahkan oleh Y. Sumandyio Hadi "Mencipta Lewat Tari." Yogyakarta: Manthili Yogyakarta.

Puttke, Martin. (2010). "The Neurocognition of dance, mind, movement, and motor skils."

Warman, (2024). Penciptaan Karya Tari Catua Melalui Pengembangan Langkah Catua Silek Pauah. *Jurnal Unimed*, 2(1), 1-10. DOI: 10.24114/ilj.v2i1.62129.g24720.

Widyastutie ningrum, Sri Rochana. (2014). "Pengantar Koreografi."




DOI: https://doi.org/10.24114/ilj.v2i2.62428

Article Metrics

Abstract view : 13 times
PDF - 17 times

DOI (PDF): https://doi.org/10.24114/ilj.v2i2.62428.g24835

Refbacks

  • There are currently no refbacks.