Perempuan Peronggiang dalam Pertunjukan Ronggiang Pasaman

Nur Azizah, Roza Muliati

Abstract


Ronggiang Pasaman adalah salah satu kesenian rakyat yang berkembang di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, ronggiang merupakan pertunjukan yang memadukan tradisi lisan berbalas pantun diiringi oleh musik dan tarian. Pada saat sekarang ini, laki-laki yang menyerupai sosok perempuan (biduan) pada ronggiang sudah mulai hilang dan digantikan oleh perempuan, ronggiang perempuan umumnya berperan sebagai pedendang pantun sembari mengajak para penonton menari bersama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab dua rumusan masalah penelitian, yakni: 1). Mengapa perempuan mendapatkan ruang sebagai ronggiang dalam pertunjukan ronggiang Pasaman 2). Bagaimana perempuan peronggiang menampilkan dirinya dalam pertunjukan ronggiang Pasaman. Penelitian ini penelitian kualitatif yang bersifat interpretatif guna menjelaskan secara mendalam tentang permasalahan penelitian. Teori yang digunakan adalah teori Budaya Populer menurut Dominic Strinati, teori Gender menurut Judith Butler, dan teori Habitus menurut pemahaman Pierre Bourdiue. Metode Pengumpulan Data yang penulis pakai yaitu Observasi, wawancara dan Dokumentasi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan perempuan mendapatkan ruang sebagai ronggiang dalam pertunjukan ronggiang Pasaman seiring dengan berkembangnya ronggiang Pasaman versi orgen sebagai sebuah budaya yang tengah populer dalam masyarakat Pasaman. Selanjutnya, bagaimana perempuan peronggiang menampilkan dirinya direpresentasikan melalui dua sosok peronggiang perempuan yakni Lita yang berasal dari penyanyi orgen tunggal dan Mahdalena yang berasal dari peronggiang tradisional.


Full Text:

PDF

References


Astuti, F. (2003). Performansi Perempuan dalam Seni Pertunjukan Minangkabau: Suatu Tinjauan Gender. Repository Unp.

Atikah, N. (2023). Akulturasi Budaya pada Pernikahan Etnis Mandailing dan Minangkabau di Pasaman. Jurnal Pendidikan Tambusai.

Ela. (2021). Ronggeng Pasaman Seni Pertunjukan yang Padukan 3 Budaya Berbeda. Langgam.id.

Endela, E. (2020). Eksistensi Kesenian Ronggeng di Nagari Simpang Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman. Jurnal Sosiologi Andalas.

Fernando, K. (2018). Bentuk Seni Pertunjukan Ronggeng Pasaman di Kabupaten Pasaman Sumatera Barat. Gorga Jurnal Seni Rupa.

Fitria, M. (2018). “Melestarikan Kesenian Ronggeng Pasaman”. Universitas STEKOM Semarang.

Gamble, S. (2010). Feminisme dan Postfeminisme. Yogyakarta: Jalasutra.

Gayatri, S. (2010). Sistem Formula dan Fungsi Dalam Sastra Lisan Ronggeng Pasaman. Universitas Andalas. Wacana Etnik.

Gumelar, M. S. (2019). Komodifikasi Budaya: Komersialisasi Budaya Dayak di Pulau Dayak. Universitas Surya. Studi Kultural.

Hajir, M. (2020). Bias Gender Dalam Buku Teks Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Surabaya: UM Surabaya Repository.

Kelen, A. B. (2011). Gender Sebuah Pendekatan Feminisme Antropologi. Nusa Indah.

Lamb, H., & McDaniel, C. (2001). Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Martarosa. (2019). Kesenian Ronggeng Pasaman Dalam Perspektif Kreativitas Apropriasi Musikal. Sumatera Barat: Mudra Jurnal Seni Budaya.

Meigalia, E. (2019). Penari Lintas Gender Dalam Tradisi Lisan Minangkabau, Ronggeang Pasaman. Universitas Andalas. Aksara.

Nugroho, O. C. (2016). Budaya Populer Dalam Pertunjukan Reyog Obyogan. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Paul Johnson, D. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Piotr, Sztompka. (2008). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.

Prameswari, N. P. L. M. (2017). Feminisme Eksistensial Simone De Beauvior: Perjuangan Perempuan di Ranah Domestik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.

Pudyadhita, T. (2012). “Representasi Perempuan Penari Dalam Kesenian Rakyat Ronggeng (Studi Semiotika Pada Film Sang Penari)”. Semarang: Universitas Diponegoro.

Putranigsih, T. (2006). Pertunjukan Tari: Sebuah Kajian Perspektif Gender. Yogyakarta: Imaji.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern. Prestasi Pustaka, Jakarta.

Riezal, S. (2018). Pertunjukan Tari Lady Styledi Sanggar Nub Street Dance Freestyler Pekanbaru Provinsi Riau. Riau: Repository UIR.

Sairin, S. (2002). Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia: Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soerjono Soekanto. (1990). Sosiologi Satu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 124-125.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian dan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmawati, N. (2015). Seni Tradisi Kabupaten Pasaman: Yang Hilang Dan Yang Bertahan. Padang: Jurnal Ilmu Sosial Mamangan.

Waluya, E. M. (2022). Ronggeng: Kuasa Tubuh Perempuan. Yogyakarta: Jurnal Ilmu Budaya.

Yanti, R. M. (2017). “Lahirnya Pergerakan Perempuan Minangkabau pada Awal Abad XX”. Sekolah Tinggi Kejuruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Lubuklinggau. Kafaah Journal.

Zainuddin, M. (2019). ABS, SBK Filosofi Warga Minangkabau. Yogyakarta: Penerbit Ombak.




DOI: https://doi.org/10.24114/ilj.v2i2.62694

Article Metrics

Abstract view : 12 times
PDF - 9 times

DOI (PDF): https://doi.org/10.24114/ilj.v2i2.62694.g24861

Refbacks

  • There are currently no refbacks.