Model Revitalisasi Kearifan Lokal Tradisi Markusip dalam Membentukan Karakter Remaja Etnis Mandailing
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk: (1) menggambarkan tradisi markusip etnis Mandailing yang sudah hampir menghilang; (2) menemukan model revitalisasi tradisi markusip sebagai cara dalam membentuk karakter remaja Etnis Mandailing. Tradisi Markusip mengandung kearifan lokal yang dapat menjaga generasi muda dari derasnya arus modernisasi. Tradisi ini merupakan tradisi yang hampir punah akibat perkembangan teknologi dan modernisasi sehingga sebagian besar remaja Mandailing tidak lagi menjalankan tradisi ini. Tradisi markusip ini merupakan tradisi yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang mengatur pola hubungan pemuda dan pemudi dengan cara mengenali kepribadian dan karakter masing-masing pasangan tanpa menyalahi atau melanggar norma-norma yang berlaku di dalam adat istiadat Mandailing. Tradisi ini juga sebagai sumber pedoman hidup yang memiliki fungsi untuk saling menjaga hubungan agar tidak melakukan perbuatan asusila dan menjaga kesopanan serta kesantunan dalam bertingkah laku. Dalam performansi tradisi ini menggunakan ungkapan-ungkapan syair atau pantun Mandailing yang sarat akan nilai-nilai saling mengasihi, menghormati, menghargai dan bertanggung jawab. Revitalisasi terhadap tradisi ini dapat dilakukan karena nilai dan fungsi dari suatu tradisi yang telah hilang bisa dilestarikan dan ditransformasikan kepada generasi muda lewat usaha dokumentasi, pelestarian dan pendidikan.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jas.v17i1.20024
Article Metrics
Abstract view : 344 timesPDF - 631 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Antropologi Sumatera
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. | Jurnal Antropologi SumateraISSN: 1963-7317 ( Printed ) ISSN: 2597-3878 (Electronic) Universitas Negeri Medan |