Dinamika Budaya Dalam Masyarakat Batak Toba Marga Panjaitan Di Pematangsiantar
Abstract
Tulisan ini mengkaji mengenai bagaimana proses pewarisan budaya berlangsung di dalam keluarga marga Panjaitan, khususnya keluarga Turunan Raja Hasoge Panjaitan. Adanya kebutuhan masyarakat Batak Toba untuk dapat memahami seluk-beluk silsilah keluarganya dengan baik dan benar, dengan mencari identitas kebatakan mereka yang nantinya sebagai sejarah keidupan. Seperti kita lihat banyak saat ini masyarakat Batak Toba kembali peduli terhadap bona pasogitnya bukan semata hanya mencari tanah makam, melainkan mencari tahu tentang tarombo mereka dan akhir membentuk network sejalan dengan tarombo tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif agar mampu menghasilkan data-data deskriptif mengenai proses-prose pewarisan budaya yang berlangsung dalam keluarga marga Panjaitan. Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana proses-proses pewarisan budaya yang berlangsung, serta apa yang menyebabkan masyarakat kembali peduli terhadap kampung halamannya. Dengan mengetahui proses pewarisan budaya tersebut maka dalam hal ini suku Batak Toba tidak lagi mengalami kegalauan dalam menetukan identitasnya. Berdampak positif terhadap upaya revitalisasi nilai-nilai kebatakan tersebut sebagai sumber sejarah.
Keywords
Bona pasogit, pewarisan budaya, revitalisasi nilai-nilai
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jas.v17i1.20025
Article Metrics
Abstract view : 459 timesPDF - 937 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Antropologi Sumatera
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. | Jurnal Antropologi SumateraISSN: 1963-7317 ( Printed ) ISSN: 2597-3878 (Electronic) Universitas Negeri Medan |