Adaptasi Orang Jawa : Studi Perubahan Upacara Panggih Dalam Perkawinan Jawa Di Kelurahan Dadimulyo Kisaran Barat, Asahan
Abstract
Perubahan yang terjadi dalam upacara panggih di Dadimulyo adalah penyesuaian lingkungan baru setelah tahun 2000-an. Dalam kehidupan sosial budaya, bentuk perubahan dalam upacara panggih nikah Jawa digambarkan dalam upacara panggih sebelum dan sesudah tahun 2000. Dimana pernah terjadi peralihan sekali di abbas 21. Dalam kehidupan sosial budaya, sejak tahun 1990-an masyarakat Jawa Dadimulyo Tidak ada lagi sawah untuk ditanami padi karena perubahan lingkungan dimana sawah dan sungai mengering beralih menjadi lahan perkebunan. Masyarakat Dadimulyo Jawa beralih sumber daya dari petani menjadi pengrajin yang saling bergabung mengisi kesempatan kerja yang tersedia. Sebelum tahun 2000-an tidak ada upacara adat melayu perkawinan jawa, baik sebelum maupun sesudah. Setelah tahun 2000-an terjadi akulturasi dengan budaya lokal di Kisaran barat, masyarakat jawa dadimulyo melaksanakan upacara perkawinan jawa sekaligus melaksanakan upacara adat melayu. Bentuk pesanan upacara panggih ada yang rumit, ada yang ditambah dan ada yang hilang.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jas.v16i2.20636
Article Metrics
Abstract view : 361 timesPDF - 533 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Antropologi Sumatera
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. | Jurnal Antropologi SumateraISSN: 1963-7317 ( Printed ) ISSN: 2597-3878 (Electronic) Universitas Negeri Medan |