Analisa Simbolik Ritual Penusur Sira di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo

O. Sulastri .W.S, Nina Siti Salmaniah Siregar, Armansyah Matondang

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik Ritual Penusur Sira yang ada di desa Dokan. Untuk mengannalisis tujuan tersebut, maka dipaka teori komunikasi dan teori semiotik. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menemukan, bahwa Pertama, adanya hubungan antar dimensi antara Beru Dayang dengan masyarakat desa Dokan. Kedua, setiap kata, benda, tanaman serta tahapan pelaksanaan Ritual Penusur Sira memiliki makna simbolik yang berisikan harapan dan doa kepada Dibata (Tuhannya). Makna-makna simbolik menyimpan kearifan lokal yang menjadi pedoman hidup dan menjaga hubungan antar manusia, manusia dengan Tuhannya, dan manusia dengan alam. Ketiga, setiap sangkep nggeluh memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanan ritual atau upacara adat. Masyarakat etnik Karo sangat menjaga hubungan darah dan meringankan beban pekerjaan maka fungsi Sangkep Nggeluh masih tetap dipertahankan. Penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antar budaya lokal dan budaya global di kalangan masyarakat etnik Karo telah meminggirkan nilai-nilai budaya lokal dan memunculkan persepi baru. Akibatnya Ritual Penusur Sira di kalangan masyarakat etnik Karo di desa Dokan mengalami degradasi makna dan bahkan dianggap sebagai sesuatu yang tidak penting.


Keywords


Ritual Penusur Sira; Etnik Karo; Era Globalisasi; Simbol Etnik Karo

Full Text:

PDF

References


Abdullah, T. (1994). Sumatera Utara dalam Lintas Sejarah: Sejarah Perkembangan Pemerintah Provinsi Daerah Tingat I Sumatera Utara. Medan: Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara.

Agus, B. (2006). Agama dalam Kehidupan Manusia (Pengantar Antropologi Agama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Alfian. (1986). Transformasi Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: UI Press.

Amrullah, M. (2015). Representasi Makna Simbolik dalam Ritual Perahu Tradisional Sandeq Suku Mandar di Sulawesi Barat. Skripsi.

Bangun, R. (2006). Mengenal Suku Karo. Jakarta: PT Kesaint Blanc Indah.

Barthes, R. (2007). Petualangan Semiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BPS. (2017). Kecamatan Merek dalam Angka 2017. Kabanjahe: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo.

Daeng, H.J. (2008). Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danandjaja, J. (1994). Foklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongen dan lain-lain. Jakarta: PT Temprint.

Eco, U. (2009). Teori Semiotika 'Signifikasi Komunikasi, Teori Kode serta Teori Produksi - Tanda. Bantul: Kreasi Wacana.

Endraswara, S. (2014). Mistik Kejawen. Jakarta: Penerbit Narasi.

Endraswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Foklor, Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: MeddPress.

Foss, S.W. (2013). Teori Komunikasi (Theories of Human Communication). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Ginting, B.S. (2009). Analisis Komunikasi Transedental pada Upacara Ritual Erpangir Ku Lau di Lau Debuk-debuk, Desa Daulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Medan: Tesis S2 Studi Komunikasi UDA.

Ginting, P.P. (2015). Disertasi: Spiritualitas Upacara Gendang Kematian Etnik karo pada Era Globalisasi. Universitas Udayana: Denpasar.

Hidayat, A.A. (2009). Filsafat Bahasa : Mengungkapkan Hakikat Bahasa, Makna, dan Tanda. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hikmat, M.M. (2011). Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kebudayaan, D.P. (1982). Upacara Tradisional Daerah Sumatera Utara. Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Koentjaraningrat. (1994). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Koentjaraningrat. (2015). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kreinath, J. (2006). Penteorian Ritual-ritual, Berbagai Isu, Topik, Konsep. Boston: Brill.

Kumalasari, S.D. (2009). Prosesi dan Makna Simbolik Ritual dalam Penggarapan Sawah. Skripsi , -.

Kuswarno, E. (2008). Metodologi Penelitian Komunikasi, Etnografi Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran.

Liliweri, A. (2005). Makna Budaya dan Komunikasi Antar Budaya . Yogyakarta: PT. LKis.

Manners, D.K. (2012). Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Marsden, W. (t.t). Sejarah Sumatera . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mbete, A.M. (2009). Etnisitas, Pluralisme, dan Multikuturalisme : Perspektif Kajian Budaya. Denpasar: Kajian Budaya Universitas Udayana.

Minawati, R. (2010). Keterpinggiran Komunitas Hindu dalam Pluralitas Agama di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Bali: Disertasi Doktor (S3) Kajian Budaya Universitas udayana.

Morissan. (2013). Teori Komunikai, Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana.

Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2016). Komunikasi Lintas Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasrullah, R. (2012). Komunikasi Antar Budaya di Era Budaya Siber. Jakarta: Kencana.

Oktyawan, D.S. (2014). Makna Simbolik Upacara Ritual dalam Kesenian Reog Ponorogo di Desa Kauman, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo. Skripsi , -.

Prinst, D. (2014). Adat Karo. Medan: Penerbit Bina Media Perintis.

Putranto. (2005). Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Putro, B. (1981). Karo dari Zaman ke Zaman . Medan: Yayasan Massa.

Rakhmat, J. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Setiady. (2017). Metodologi Penelitian Sosial, Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Siregar, N.S.S. (2011). Perspektif ; Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Hal. 101.

Sitepu, S. (-). Sejarah - Pijer Podi Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia. Medan: Forum Komunikasi Masyarakat Karo SU.

Sobur, A. (2001). Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Yogyakarta Rosdakarya.

Sobur, A. (2016). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tamboen, P. (1952). Adat-Istiadat Karo. Jakarta: Balai Pustaka.

Tarigan, B. (2016). Rakut Sitelu. Deskripsi Karya Seni , -.

Tarigan, H.G. (1988). Percikan Budaya Karo. Jakarta: Yayasan Merga Silim.

Tarigan, K. (2006). Mangmang:Analisis dan Perbandingan Seni Kata dan Melodi Nyanyian Ritual Karo di Sumatera Utara. Penang: Tesis S2 Etnomusikologi Universitas Sains Malaysia.

Tarigan, S. (2011). Kepercayaan Orang Karo. Medan: Balai Adat Budaya Karo Indonesia.

Chrisara, Bagas. (2019, Juni 13). id.wikipedia.org/wiki/: https:// Daftar_kabupaten_dan_kota_di_Sumatra_Utara. Diunggah 1 Agustus 2019

Noor, H. Munawar. (-, - -).. e-artikel.untagmg.ac.id: http:// image/ebook/yg0cQG. Diunggah 27 Maret 2018

NN. (2019, Maret 27). id.wikipedia.org/wiki/: https:// istimewa:History/Daftar_ kecamatan_dan_kelurahan_ di_Kabupaten_Karo. Diunggah 1 Agustus 2019




DOI: https://doi.org/10.24114/jas.v20i1.43927

Article Metrics

Abstract view : 175 times
PDF - 107 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 O. Sulastri .W.S, Nina Siti Salmaniah Siregar, Armansyah Matondang

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Antropologi Sumatera

ISSN: 1963-7317 (  Printed  )

ISSN: 2597-3878 (Electronic)

Universitas Negeri Medan