Evaluasi Program Pemerintah dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Surakarta

Erma Pratiwi, Amalia Kurnia Dewi, Hafifah Umi Utami, Najwa Febrianisa, Sofia Berliana Puspita Dewi, Sri Hilmi Pujihartati

Abstract


Human Immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem imunitas tubuh pada manusia. Virus tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus yang melibatkan pemerintah dalam berbagai tindakan agar penderita HIV/AIDS dapat mempunyai kesempatan yang sama dengan lainnya. Menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah pada tahun 2022, Surakarta menjadi kota dengan kasus HIV tertinggi dengan jumlah kasus 31 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan menganalisis evaluasi program Pemerintahan dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Model evaluasi atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berorientasi pada tujuan (Goal Oriented). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara dan studi kasus. Penelitian ini menggunakan analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pemerintah mempunyai beberapa program yang dijalankan dalam menanggulangi penyakit HIV/AIDS. KPA Kota Surakarta memiliki peran penting sebagai koordinator bagi lembaga lain seperti WPA dan LSM serta Dinas Kesehatan. Program yang sudah dijalankan KPA merupakan pengadaan sosialisasi dan pemberdayaan serta pemberian bantuan anggaran (hibah). Selain KPA terdapat lembaga pemerintah yang turut berperan, yaitu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dengan program berupa pemenuhan hak anak dan sosialisasi. Kemudian, Dinas Sosial Surakarta juga turut andil dengan pengadaan program kunjungan dan pemberian bantuan hibah/donasi. Semua program tersebut secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik walaupun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.

Keywords


Evaluasi Program, HIV/AIDS, Pemerintah, Surakarta

Full Text:

PDF

References


] Akbar, M. (2020). Implikasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Terkait Peran Pekerja Sosial Dalam Program Dukungan Keluarga Bagi Lanjut Usia. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 6(1).

] Amalia, E., Syahrida, S., & Andriani, Y. (2019). Faktor mempengaruhi kunjungan ibu membawa balita ke posyandu kelurahan tanjung pauh tahun 2018. Jurnal Kesehatan PERINTIS, 6(1), 60-67.

] Angela, M., Widjaja, L., Felnditi,V. (2023). Pentingnya Penanggulangan HIV/AIDS.

] https://rscarolus.or.id/artikel/pentingnya-penanggulangan-hiv-aids/. Diakses pada tanggal 6 Agustus 2023.

] Arisandy, T. 2022. Analisis Faktor Perilaku Seksual Berisiko Pada Anak Buah Kapal (ABK) Dalam Penularan HIV/AIDS. Jurnal Nursing Update. 13 (3) : 146-149.

] Arwam Zeth, M., Hermanus, Asdie, A. H., Mukti, A. G., & Mansoden. (2010). Perilaku Dan Risiko Penyakit HIV-AIDS Di Masyarakat Papua. Manajemen Pelayanan Kese.

] Astuti, I. M. D. (2015). Sthatan, 13(4), 206–219rategi Komunikasi Pemasaran Sosial Lsm Mitra Alam Dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Solo (Doctoral dissertation, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana).

] Becquet, R., Marston, M., Dabis, F., Moulton, L., Gray, G., Coovadia, H., & Essex, M. (2012). Children Who Acquire HIV Infection Perinatally are at Higher Risk of Early Death than Those Acquiring Infection through Breastmilk. Journal PLos ONE, 2(1): 1–8.

] DPPPA Banjarmasin. 2022. 15 Tipe Anak yang Mendapat Perlindungan Khusus dari Negara. https://dpppa.banjarmasinkota.go.id/2022/10/15-tipe-anak-yang-mendap at-perlindungan.html. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2023.

] Evianah, N. (2023). Pentingnya Sekolah Ramah Anak Sebagai Bentuk Pemenuhan Dan Perlindungan Anak. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 5(1), 3216-3224.

] Fitriyani, F., Nurwati, N., & Humaedi, S. (2016). Peran Ibu Yang Bekerja Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3 (1). https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13626

] Habib, M. A. F. (2021). Kajian teoritis pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif. Ar Rehla: Journal of Islamic Tourism, Halal Food, Islamic Traveling, and Creative Economy, 1(2), 82-110.

] Hajaroh, M. (2018). Pohon Teori Evaluasi Kebijakan dan Program (Metode, Nilai dan Menilai, Penggunaan). Foundasia, 9(1). Hamid, H. (2018). Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. Makassar: De La Macca.

] Hardi, H. S. (2023). Peran UNITED NATIONS PROGRAM ON HIV/AIDS (UNAIDS) dan Pekerja Sosial dalam Penanganan Isu HIV/AIDS di Indonesia: PERAN UNITED NATIONS PROGRAM ON HIV/AIDS (UNAIDS) DAN PEKERJA SOSIAL. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS, 5(II).

] Herdiana, D. (2018). Sosialisasi kebijakan publik: Pengertian dan konsep dasar. Jurnal Ilmiah Wawasan Insan Akademik, 1(3), 13-26. Imelda, J. D. (2016). Proses Disclosure Dan Kondisi Psikososial Anak Dengan HIV / AIDS, 145–157.

] Kelibay, I., Abdul Kadir, M. A., Nikmatul Ula, S. N., Basri, L., & Rosnani, R. (2023). Koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS dalam Upaya Pencegahan Penularan HIV/AIDS di Kota Sorong. Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial, 8(2), 334–344. https://doi.org/10.33506/jn.v8i2.2470.

] Kemenkes RI. (2014). Situasi dan Analisis HIV/AIDS. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi.

] Khairina,L. Z. 2022. Takut Distigma Masyarakat, Banyak Penderita HIV/AIDS di Solo Menghilang. https://regional.kompas.com/read/2022/08/29/100505378/takut-distigma -masyarakat-banyak-penderita-hiv-aids-di-solo-menghilang. Diakses pada tanggal 13 September 2023.

] Maharsani, T. H. (2022). Implementasi Kebijakan Sosial Pemberian Dana Hibah dan Bantuan Sosial Daerah melalui Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Klaten sebagai Upaya Menekan Kemiskinan. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 8(2), 129-140.

] Muksin, R. I., & Shaluhiyah, Z. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stigma Guru terhadap Anak HIV Positif. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(4): 230–237.

] Paryati, T., Raksanagara, A. S., Afriandi, I., & Kunci, K. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stigma dan Diskriminasi kepada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) oleh petugas kesehatan: kajian literatur. Univ Padjajaran Bandung.

] Pemkot Surakarta. (2018). Komunitas Peduli AIDS Kota Surakarta Menggelar Sosialisasi HIV/AIDS. https://surakarta.go.id/?p=12078. Diakses pada 21 September 2023.

] Putri, N. H., & Sari, R. P. (2021). Efektivitas Program Warga Peduli AIDS (WPA) Dalam Penanggulangan Hiv/Aids Di Kota Surakarta. Jurnal Administrasi Publik dan Pembangunan, 2(2), 109-118.

] Sa'adah, R. A. (2020). Pelayanan Sosial Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Hak Dasar Pada Anak Penyandang HIV/AIDS (ADHA)(Studi Deskriptif di Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif Kabupaten Tulungagung) (Doctoral dissertation, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK).

] Saputra, I. M. 2022. “Waduh! Kasus AIDS di Solo Bertambah 31 Orang, Tertinggi di Jateng”. https://jateng.solopos.com/waduh-kasus-aids-di-solo-bertambah-31-oran g-tertinggi-di-jateng-1407288. Diakses pada 13 September 2023.

] Sumodiningrat, G. (2009). Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

] Swastini, A. (2010). Collaborative Governance Komisi Penanggulangan AIDS dan Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal dalam Kasus HIV/AIDS di Kota Surakarta.




DOI: https://doi.org/10.24114/jcrs.v8i2.62528

Article Metrics

Abstract view : 169 times
PDF - 141 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Erma Pratiwi, Amalia Kurnia Dewi, Hafifah Umi Utami, Najwa Febrianisa, Sofia Berliana Puspita Dewi, Sri Hilmi Pujihartati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

p-ISSN: 2549-1849

e-ISSN: 2549-3434

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
slot gacor slot