ANALISIS EKSISTING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KOTA MEDAN
Abstract
Berdasarkan data BPS tahun 2014 ternyata lulusan Sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi penyumbang terbesar dalam pengangguran terbuka yaitu 11,21%, kemudian diikuti oleh lulusan SMA sebanyak 9,72%. Hal ini mengindikasikan bukan lapangan pekerjaan yang tidak tersedia, akan tetapi telah terjadi kesenjangan antara kualitas lulusan dengan kriteria kebutuhan pasar kerja. Oleh karena itu, pada tahap awal sangat penting dilakukan penelitian tentang analisis eksisting Sekolah menengah kejuruan berkaitan dengan keberadaan bidang keahlian dan program studi. Penelitian yang dilakukan melalui metode analitis deskriptif ini dilaksanakan pada tahun 2014 menghasilkan bahwa (1) Di Kota Medan terdapat sebanyak 150 SMK, 14 (9,33%) diantaranya negeri dan 136
(90,67%) SMK swasta. Sedangkan proporsi ditingkat nasional 25,87% negeri dan 74,13% swasta. Artinya, Pemerintah Kota Medan masih perlu mengembangkan atau membuka SMK negeri baru jika ingin menyesuaikan dengan proporsi tingkat nasional. (2) Dari keseluruhan SMK di Kota Medan, terdapat 5 bidang keahlian, 22
program studi keahlian dan 45 kompetensi keahlian. (3) Konstribusi positif masyarakat terhadap penyelenggaraan SMK swasta sangat tinggi. Hal ini terlihat dari 90,67% SMK di Kota Medan merupakan swasta bentukan masyarakat. Bahkan banyak program studi dan kompetensi keahlian yang diselenggarakan di SMK Swasta yang
tidak terdapat di Sekolah menengah kejuruan Negeri. (4) Konstribusi positif masyarakat kalangan Lembaga Pemerintahan, Dunia Usaha dan Industri sangat dirasakan keberadaannya, terutama dalam hal penyelenggaraan praktek kerja lapangan / praktek kerja industri. Konstribusi ini masih dapat ditingkat terhadap peran dan bentuk
kerjasama yang lebih luas dan relevan.
Kata Kunci: eksisting, Sekolah menengah kejuruan, bidang keahlian, kontribusi masyarakat
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 213 timesPDF - 570 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.