UPAYA PREVENTIF DAN KURATIF DEMAM BERDARAH MELALUI PEMANFAATAN HERBAL BERKHASIAT DI DESA GADINGAN KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH

Crescentiana Emy Dhurhania, Agil Novianto

Abstract


Abstrak


Desa Gadingan yang berada di kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu desa yang mengalami kenaikan prevalensi Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini didukung dengan rendahnya pola perilaku dan fasilitas untuk sanitasi dan higienitas warga. Rendahnya tingkat pengetahuan mengurangi kesadaran tentang bahaya DBD. Program ini dilakukan sebagai upaya preventif dan kuratif DBD melalui pemanfaatan herbal berkhasiat yang merupakan potensi wilayah menjadi produk berbasis herbal. Pengabdian masyarakat dengan mitra Kismosari dan Badran desa Gadingan diawali dengan melakukan edukasi DBD dan pemanfaatan herbal berkhasiat, dilanjutkan dengan pelatihan herbal berkhasiat. Potensi herbal berkhasiat wilayah tersebut diaplikasikan dengan pembuatan produk yaitu mosquito repellent patch, granul herbal larvasida dan teh herbal. Produksi dilakukan oleh warga kedua mitra dengan pendampingan tim pelaksana melibatkan mahasiswa dan stakeholder. Monitoring evaluasi terhadap program edukasi dilakukan dengan pretest dan posttest. Pengembangan produk dilakukan dengan melihat hasil evaluasi mitra pada saat pelaksanaan pelatihan herbal berkhasiat. Pelaksanaan program mampu memberikan perubahan tingkat pengetahuan masyarakat secara signifikan. Hal ini juga didukung dengan penurunan angka kejadian DBD di desa Gadingan pada tahun 2017. Evaluasi pengembangan produk diperoleh hasil 55,68 % teh herbal; 30,68 % mosquito repellent patch dan 13,64 % granul larvasida. Pengembangan produk teh herbal dilakukan di Kismosari sedangkan mosquito repellent patch di Badran.

Kata kunci: DBD, Mosquito Repellent Patch, Herbal Larvasida, Teh Herbal, Gadingan

 

Abstract


Gadingan village which is located in Sukoharjo district of Mojolaban is one of the highest prevalence of dengue fever in Central of Jawa. It is supported with the low of behaviour and facilities for sanitation and hygiene of villagers. The low level of knowledge reduces awareness about the dangers of DBD. This program is conducted as preventive and curative DBD efforts through the utilization of nutritious herbs that are potential of the region to be herbal based products. Community service with partners Kismosari and Badran in Gadingan village begins by educating DBD and utilization of nutritious herbs, continued with a nutritious herbs workshop. Potential herbs of that region are applied with the manufacture of products, that is mosquito repellent patch, herbal larvacide granule and herbal tea. The production is done by the villagers of two partners with accompaniment by the implementing team involving students and stakeholders. Monitoring of evaluation of education program is done by pretest and posttest. Product development is done by looking at partners evaluation result during the nutritious herbs workshop. Implementation of the program is able to provide significant changes in the level of community knowledge. It is also supported by the decrease in the incidence of DBD at Gadingan in 2017. Evaluation of product development obtained results 55.68% herbal tea;30.68% mosquito repellent patch and 13.64% granule larvacide. Herbal tea product development is done in Kismosari while mosquito repellent patch in Badran.


Keywords: Dengue Fever, Mosquito Repellent Patch, Herbal Larvacide, Herbal Tea, Gadingan


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v24i2.10116

Article Metrics

Abstract view : 866 times
PDF - 4283 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.