OPTIMALISASI PEMANFAATAN HERBAL UNTUK KESEHATAN MASYARAKAT DESA WAJIK KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Mangestuti Agil, Tutik Sri Wahyuni, Herra Studiawan, Rakhmawati Rakhmawati

Abstract


Abstrak

Bertani menjadi pencaharian warga Desa Wajik, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kawasan desa itu ditumbuhi berbagai tanaman, seperti mangga, delima, jambu biji. Kesuburan tanah belum digunakan secara optimal untuk bertanam tanaman obat, yaitu yang termasuk dalam Taman Obat Keluarga (TOGA). Beberapa tanaman obat untuk pagar, seperti beluntas, belum dimanfaatkan secara optimal. Ini karena pengetahuan tentang tanaman obat dan khasiatnya belum dipahami, sehingga belum diutamakan untuk mencapai keadaan sehat. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan herbal untuk kesehatan. Penekanan diberikan pada peningkatan wawasan warga terhadap pemanfaatan herbal untuk kesehatan keluarga. Sasaran audiens adalah kader
tim penggerak PKK desa yang berperan sentral dalam kesehatan keluarga. Kegiatan diselenggarakan melalui ceramah, pelatihan dan demonstrasi pembuatan ramuan tanaman obat, dan aplikasi aromaterapi. Pre dan post test dalam bentuk kuesioner tentang tanaman obat. Dari hasil tes diketahui pengetahuan peserta tentang tanaman obat dan khasiat cukup baik. Lebih dari 50% peserta belum mengetahui cara pengolahan pasca panen tanaman obat dan ramuan tanaman obat untuk kesehatan wanita. Kesimpulan program ini adalah terjadi peningkatan pemahaman peserta tentang tanaman obat untuk tujuan kesehatan.

Kata kunci: Desa Wajik, Kesehatan, Optimalisasi, Tanaman obat.


Abstract

Wajik Village is located in Lamongan Regency in East Java Province, and it has a population of almost 1700 people. Various plants such as mango, banana, pomegranate, and papaya trees grow well. Unfortunately, the Indonesian Government’s Program of TOGA, stands for Taman Obat keluarga (medicinal plant garden), meant to urges people to grow some beneficial medicinal plants in their own gardens was not successfully implemented. Eventhough some plants are found for hedges, such as betel, Pluchea indica plants, they are reluctant to apply them for maintenance of health. The purpose of the enlightenment programme aimed at enhancing the knowledge on medicinal plants in order to improve and maintain their health status. Participants of the program were cadres of PKK (Pembinaan Kesehatan) organization of the village. The program consisted of discussion, workshop and demonstration. Pre and post tests showed their understanding about medicinal plants and recipes, but did not understand post-harvest handling and some jamu products for women’s health. It was
concluded, that the understanding of participants over the importance of herbal medicine and traditional medicine for health maintenance were low. It is concluded, that knowledge given during the program was able to enhance their understanding about herbal medicines for health.

Keywords: Herbal medicines, Health, Optimization, Wajik Village.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v24i4.12515

Article Metrics

Abstract view : 1199 times
PDF - 3991 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.