PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) DALAM MEWUJUDKAN DESA WISATA KOTO SENTAJO

Yasir Yasir

Abstract


Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling cepat berkembang dan berkontribusi dalam memerangi ketidaksetaraan dan ketimpangan ekonomi. Sebagai desa cagar budaya, desa Koto Sentajo sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata andalan di Provinsi Riau. Perkembangan kegiatan pariwisata di Desa Koto Sentajo masih belum optimal. Oleh karena itu tim berupaya untuk membantu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengembangan menuju desa wisata yang mandiri. Pendekatan community based tourism (CBT) digunakan untuk pengabdian dalam mengembangkan desa wisata Koto Sentajo. Kegiatan pemberdayaan telah mengidentifikasi, merencanakan dan mengembangkan potensi desa Koto Sentajo sebagai desa wisata berbasis warisan budaya. Kegiatan pengabdian ini telah berhasil melakukan perubahan pada Desa Koto Sentajo melalui pendampingan yang berkerjasama dengan Kemenparekraf. Kegiatan pemetaan, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan telah mengubah desa ini menjadi desa wisata, meskipun belum mandiri. Pemberitaan yang luas ini dapat dijadikan modal dasar dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan wisata yang berbasiskan keindahan alam, kekayaan kuliner, dan kearifan lokal. Kegiatan pendampingan ini memberikan peluang terbukanya komunikasi yang erat antar stakeholder desa wisata. Pengabdian ini akan menarik dikembangkan baik melalui penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat agar berinergi dengan kebijakan pemerintah setempat dalam pengembangan wisata berbasis budaya.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v27i4.23283

Article Metrics

Abstract view : 645 times
PDF - 624 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.