PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEAN ENDS ANALYSIS DENGAN BERBANTUAN APLIKASI GEOGEBRA

Andri Samuel Siagian, Adinda Sahira ., Nadya Isti Amina Siagian, Rudy Hartama Putra, Vanny Rahmadani .

Abstract


Matematika memerlukan pemahaman yang kuat serta optimal dalam proses pembelajaran matematika, sehingga sudah dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Dengan demikian, siswa dituntut untuk lebih terampil dalam memecahkan masalah. Pentingnya kemampuan pemecahan masalah terlihat jelas  di dalam tujuan pembelajaran matematika, maka perlu adanya suatu bentuk model pembelajaran yang menarik. Salah satu model yang mampu dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah model Means Ends Analysis (MEA). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan langkah polya dalam menyelesaikan sebuah soal meningkat sebanyak (16) poin setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran mean ends analysis (MEA) berbasis geogebra. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran mean ends analysis (MEA) berhasil meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa matematika siswa SMP.                                                                                                          Keywords: Pemecahan Masalah; MEA; Geogebra

 

Abstract

 

Mathematics requires a strong and optimal understanding in the mathematics learning process, so it is considered a difficult subject. Thus, students are required to be more skilled in solving problems. The importance of problem solving skills is clearly visible in the objectives of learning mathematics, so it is necessary to have an interesting form of learning model. One model that is able to improve mathematical problem solving skills is the Means Ends Analysis (MEA) model. The research method used is descriptive qualitative research. The results showed that students' mathematical problem solving abilities based on polya steps in solving a problem increased by (16) points after receiving learning using the geogebra-based mean ends analysis (MEA) learning model. Based on the results and discussion above, it can be concluded that the mean ends analysis (MEA) learning model has succeeded in improving the mathematical problem solving ability of junior high school mathematics students.                                                                                             Keywords: Pemecahan Masalah; MEA; Geogebra


Full Text:

PDF

References


Fadilah, N., Surya, E. (2017). Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Menggunakan Model Elciting Activities dan Problem Based Learning di Kelas VIII SMP Negeri 38 Medan. Inspiratif Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 1-8.

Juliani, R., Surya, E. (2021). Differences of Solid Students Mathematical Problems Through Resource Based Learning Approach on Material Systeem Equal Linear Two Variables in Class VIII SMP Private Muhammadiyah 2 Medan. Jurnal Karismatika, 7(1), 41-44.

Kurniawati, V., & Rizkianto, I. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Guided Inquiry dan Learning Trajectory Berorientasi pada Kemampuan Pemecahan Masalah. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(3). 369-380.DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v7i3.38

Masfufah, R., & Afriansyah, E. A. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa melalui

Soal PISA. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 291-300.

Nadhifah, G., & Afriansyah, E. A. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Inquiry. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1). 33-44.

NCTM. (2000). Principle and Standards for School Mathematics. [online]. Tersedia pada:

www.nctm.org. [15 Mei 2019].

Pratiwi, E. A., Rusdi, A., & Putri, A. D. (2017). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Mastery Learning (Belajar Tuntas) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas X SMA ‘Aisyiyah 1 Palembang. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1). 81-92.DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i1.296

Rahmayanti, I., & Maryati, I. (2021). Kesalahan Siswa SMP pada Soal Pemecahan Masalah Berdasarkan Tahapan Teori Newman. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 61-70.

Rinaldi, E., & Afriansyah, E. A. (2019). Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa antara Problem Centered Learning dan Problem Based Learning. NUMERICAL: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 3(1). 9-18. DOI: https://doi.org/10.25217/numerical.v3i1.326

Shadiq, F. (2014). Strategi Pemodelan pada Pemecahan Masalah Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Arruzz media.

Sopian, A., & Afriansyah, E. A. (2017). Kemampuan Proses Pemecahan Masalah Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving dan Resource Based Learning. Jurnal Elemen, 3(1), 97-107.

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Surya, E. 2013.Peningkatan Kemampuan Representasi Visual Thinking Pada Pemecahan Masalah Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran Kontekstual. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia

Tristiyanti, T., & Afriansyah, E. A. (2017). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi Dan Reciprocal Learning. JURNAL SILOGISME: Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya, 1(2), 4-14.




DOI: https://doi.org/10.24114/jpmi.v7i3.34078

Article Metrics

Abstract view : 134 times
PDF - 93 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexing By :

    

 

Flag Counter