PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Echo Genesis Perangin-angin, Humuntal Banjarnahor

Abstract


ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh  model pembelajaran problem posing berbantuan scaffolding terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa  dan mengetahui bagaimanakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA  yang terdiri dari 10 kelas dan jumlah keseluruhan siswa kelas X sebanyak 407 orang. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih dua kelas yang menjadi sampel penelitian secara random sampling, didapat kelas X MIA 6 dan X MIA 5 yang masing-masing berjumlah 40 orang. Kelas experiment yaitu kelas X MIA 6 menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing Berbantuan Scaffolding dan kelas kontrol yaitu kelas X MIA 5 menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Sebagai alat pengumpul data digunakan data pretest dan postest dalam bentuk test isian pada materi teorema phytagoras untuk pretest dan materi aturan sinus dan cosinus untuk postest, dimana masing-masing soal berjumlah 9 soal yang sudah divalidkan. Selanjutnya untuk alat pengumpul data yang lain digunakan juga data N-Gain, data ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas experiment dan kelas kontrol. Sebelum dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebagai syarat uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji kesamaan dua rata-rata data pretest.  Hasil penelitian  kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem posing berbantuan scaffolding lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar tanpa menggunakan model pembelajaran problem posing berbantuan scaffolding dengan kata lain “terdapat pengaruh  model pembelajaran problem posing berbantuan scaffolding terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa”.

Pada data N-Gain untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas experiment dan kelas kontrol diperoleh hasil bahwa jumlah siswa pada kelas experiment yang memiliki N-Gain tinggi sebanyak 10 siswa ataupun 25% , jumlah siswa pada kelas experiment yang memiliki N-Gain sedang sebanyak 23 siswa ataupun 57,5%, dan jumlah siswa pada kelas experiment yang memiliki N-Gain rendah sebanyak 7 siswa 17,5%, sedangkan jumlah siswa pada kelas kontrol yang memiliki N-Gain tinggi sebanyak 6 siswa ataupun 15%, jumlah siswa pada kelas kontrol yang memiliki N-Gain sedang sebanyak 13 siswa ataupun 32,5%, dan jumlah siswa pada kelas kontrol yang memiliki N-Gain rendah sebanyak 21 siswa 52,5%, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis kelas experiment lebih tinggi daripada kelas kontrol.

 

Kata Kunci : Quasi Experiment, Problem Posing, Scaffolding

 

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is an effect of learning model of problem posing scaffolding assisted to the mathematical communication ability of grade X S and know how improvement of mathematical communication ability students. The population in this study is the entire which consists of 10 classes and the total number of students of class X as much as 407 people. While the sample in this study selected two classes that become random sampling samples, obtained class X MIA 6 and X MIA 5, each amounting to 40 people. The experiment class is X Class MIA 6 using model of Problem Posing Scaffolding Assisted and control class ie class X MIA 5 using Conventional Learning Model. This type of research is quasi experiment. As a data collection tool, we use pretest and postest data in the form of content test on phytagoras theorem material for pretest and sine and cosine rules for posttest, where each problem is 9 validated questions. Furthermore, for other data collection tools used also N-Gain data, this data is needed to know how to improve students' mathematical communication ability in experiment class and control class. Prior to the normality and homogeneity test as a condition of hypothesis testing, firstly tested the similarity of two average pretest data.  Research result  can be concluded that the mathematical communication ability of grade X students which is taught using learning model of scaled-assisted problem posing is higher than mathematical communication ability of grade X students which is taught without using problem learning model with scaffolding assisted by word Other "there is the influence of learning model of problem posing scaffolding assisted to the mathematical communication ability ". In N-Gain data to find out how to improve students' mathematical communication ability in experiment and control class, it is found that the number of students in experiment class with high N-Gain is 10 students or 25%, the number of students in the experiment class that has N-Gain 23 students or 57.5%, and the number of students in the experimental class with low N-Gain were 7 students 17.5%, while the number of students in the control class with N-Gain was 6 students or 15% Students in the control class who had N-Gain were 13 students or 32.5%, and the number of students in the control class who had low N-Gain was 21 students 52.5%, it can be concluded that the improvement of mathematical communication ability of higher experiment class Than the control class.

 

Keywords : Quasi Experiment, Problem Posing, Scaffolding.


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Anghileri, Juliana. 2006. Scaffolding Practice that Enhace Mathematics Learning. Journal Of Mathematics Teacher Education, 9(1):33-52. (diakses 10 Januari 2017 10:28)

Ansari, Bansu. 2009. Komunikasi Matematik:Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh : Pena.

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Elida, N. 2012. Jurnal Ilmiah Program Studi STKIP Siliwangi Bandung, Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Vol 1, No.2: 178-185 (e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.phpinfinityarticleview1716), diakses 10 Januari 2017 10:22)

Fachrurazi. 2011. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Journal Edisi Khusus No.1: 76-89 ISSN 1412-566X. (http://jurnal.upi.edu/file/8-Fachrurazi.pdf, diakses 10 Januari 2017 10:24)

Fadilah, dkk. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah Pada Materi Fungsi di P.Brandan Kabupaten Langkat. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA. Vol 5, Nomor 2: 117-127 (digilib.unimed.ac.id/.../UNIMED-Article-25813-Jurnal%20117-127.pdf diakses 10 Januari 2017 10:27)

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kadir, Abdul, dkk. 2014. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenamedia Grup.

Lestari, E.K., Yudhanegara, R.M. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung : PT.Refika Aditama.

Mahmudi, Ali. 2009. Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal MIPMIPA UNHALU. Volume 8, Nomor 1: 1-9 (diakses 10 Januari 2017 10:44)

Panjaitan, Immanuel. 2015. Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Tipe TPS Pada Pokok Bahasan Trigonometri di Kelas X SMA Negeri 1 Sidamananik. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Universitas Negeri Medan.

Pujiastuti, Emi. 2002. Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran Matematika Sekolah sebagai Konsekuensi Logis Otonomi Daerah Bidang Pendidikan. Jurnal Matematika Komputer. Volume 5, Nomor 3: 146-155 (diakses 10 Januari 2017 10:48)

Readora, Putri. 2015. Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dan Pembelajaran Langsung Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Saputra, H. 2012. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write. Jurnal Saina Riset . Volume 3, No.1: 1-5 (ejournal.unigha.ac.id/data/Journal%20%20SAINS%20Riset%20vol%203%20no&2094.pdf diakses 10 Januari 2017 12:00)

Septiani, D.W., Pembentukan Karakter dan Komunikasi Matematika melalui Model Problem Posing Berbantuan Scaffolding Materi Segitiga Kelas VII. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Siregar, E., Nara, H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Sudjana. 2014. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumiati dan Asra. 2016. Metode Pembelajaran. Bandung : CV.Wacana Prima.

Trianto. 2016. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.




DOI: https://doi.org/10.24114/jpmi.v3i1.8881

Article Metrics

Abstract view : 295 times
PDF - 354 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexing By :

    

 

Flag Counter