PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL STAD DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG

Anggita Ulan Nasution, Asmin . .

Abstract


ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada siswa yang di ajarkan dengan model pembelajaran langsung pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A dan kelas VIII-B sebanyak 72 siswa. Kelas VIII-A diberi STAD dan kelas VIII-B diberi pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Dari analisis data pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pre test 58,18 dan simpangan baku pre test 7,62 sedangkan nilai rata-rata post test 86,70. Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pre test 58,14 dan simpangan baku pre test 8,70 sedangkan nilai rata-rata post test 78,28. Dari analisis data postest dengan menggunakan uji-t pada taraf = 0,05 diperoleh thitung = 2,12 dan  ttabel = 1,668 yang ternyata thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran STAD lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung pada materi kubus dan balok.

Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, STAD, Pembelajara Langsung

 

ABSTRACT

The aim of this research were to know whether the problem solving skills of mathematics students who was taught by using cooperative learning model STAD type is higher than students who was taught by using direct instruction in class VIII SMP Muhammadiyah 3 Medan. The population in this research was all of the students in class VIII SMP Muhammadiyah 3 Medan and the sampel are the students in class VIII-A and VIII-B  which total 72 students. Class VIII-A was taught by using STAD and class VIII-B was taught by using direct intrustion. This is quasi experiment. The result of this research the mean of pretest of the data in experiment class  was 58,18 and standard devision of pretest 7,62 although the mean of    posttest 86,70. The result of this research the mean of pretetst of the data in control class was 58,14 and standard devision of pretetst 8,70 although the mean of the data posttest 78,28. From the analysis data of posttest  with using t-test with = 0,05, the result thitung = 2,12 and  ttabel = 1,668 and evidently thitung > ttabelso H0was rejected dan Hawas accepted. So the conclusion is problem solving skills of mathematics students who was taught by using cooperative learning model STAD type is higher than students who was taught by using direct instruction.

Keywords : Mathematics Problem Solving Ability, STAD, Direct Instruction



Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2012), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2013), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta.

Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Bandung.

Danapriatna, N., Setiawan, R., (2005), Pengantar Statistika, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Delyana, H., (2015), Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII Melalui Penerapan Pendekatan Open Ended, Lemma, 2(1), 26-34.

Gusniar, (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division (STAD) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN No. 2 Ogoamas II, Jurnal Kreatif Tadulako Online, 2(1): 198-221.

Hoiriyah, D., (2015), Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik dan Self-Efficacy Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di MAN 1 Padangsidimpuan, Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1): 62-77.

Hartono,Y., (2013), Strategi Pemecahan Masalah, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rusman, (2013), Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Press, Jakarta.

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Shoimin, A., (2016), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar- Ruzz Media, Yogyakarta.

Simorangkir, F. M. A., (2014), Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Langsung, Jurnal Saintech, 6(4) :30-34.

Siegel, S., (2011), Statistik Non

Parametrik, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Soedjaji, R., (2000), Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Direktorat Jendral Pendidikan Indonesia, Jakarta.

Sudjana, (2008), Metode Statistika,

Tarsito, Bandung.

Suprapto, (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa, Indoneisan Digital Journal of Mathematics and Education, 2(3) :153-164.

Surya, E.,dan Rahayu, R., (2014). Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Ar-Rahman Percut Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD), Jurnal Pendidikan Matematika Paradikma 7(1): 24-34.

Susanto, A., (2014), Teori dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Kencana. Jakarta.

Syah, M., (2012), Psikologi Belajar,

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Trianto, (2014), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Tristiyanti, T. dkk., (2016), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Diskursus Multi Representasi dan Reciprocal Learning, Jurnal Silogisme: Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya, 1(2): 4-14.




DOI: https://doi.org/10.24114/jpmi.v3i2.8889

Article Metrics

Abstract view : 421 times
PDF - 429 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Indexing By :

    

 

Flag Counter