KONTEKS ANGKOT DIGUNAKAN UNTUK MENDORONG SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR MENEMUKAN KONSEP DASAR PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana konteks transportasi angkutan darat, yaitu angkutan kota (angkot) dapat digunakan untuk membangun pemahaman siswa akan operasi bilangan yaitu penjumlahan berulang menuju perkalian. Untuk itu design research telah dipilih sebagai metode untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam sebuah design research sebuah susunan dari aktivitas pembelajaran di disain dan dikembangkan berdasarkan investigasi pada proses pembelajaran yang dijalani oleh siswa. Seorang guru dan 28 siswa kelas 2 MIN-2 Palembang telah dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil dari pembelajaran dalam kelas menunjukkan bahwa naiknya penumpang dapat mendorong siswa untuk mencapai ide penjumlahan dan penjumlahan berulang dapat mencapai ide perkalian. Lebih jauh, strategi dan alat yang digunakan oleh siswa dalam prektek pembelajaran awal dapat dimodelkan melalui model yang muncul kedalam penjumlahan, bilangan loncat, garis bilangan, penjumlahan berulang dan perkalian. Dalam aktivitas berdasarkan pengalaman dalam pembalajaran operasi bilangan, emergent modeling memainkan peranan yang penting dalam perubahan pemahaman siswa dari pengalaman yang nyata dalam level situasional ke konsep perkalian.
Kata kunci : angkot, design research, penjumlahan berulang, perkalian, emergent modeling
Abstract
This research aimed to investigate how Indonesian road transportation, namely: angkot could be used to build upon students’ reasoning and reach the mathematical goals of number operation. Consequently, design research was chosen as an appropriate means to achieve this research goal. In a design research approach, a sequence of instructional activities is designed and developed based on the investigation of students’ learning processes. 28 students and a teacher of grade 2 in elementary school in Indonesia (i.e. MIN-2 Palembang) were involved in this research. The result of the teaching experiments showed that get-on passengers could stimulate students to acquire the idea of number operation and repeat addition as basic concept of multiplication. Furthermore, the strategies and tools used by students could gradually be developed, through emergent modeling, into addition and multiplication. In the experience-based activities for learning multiplication, emergent modeling played an important role in the shift of students’ reasoning from concrete experiences in the situational level towards formal mathematical concepts of multiplication.
Keywords: angkot, design research, repeated addition, multiplication, emergent modeling
Full Text:
PDFReferences
References
Akker, J.J. H. van den, 2006, Educational Design Research, New York, Roudledge
Armanto, D. (in press). Teaching multiplication and division realistically in Indonesian primary schools: a prototype of local instructional theory. Doctoral dissertation. Enschede: University of Twente.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 2006, Mata Pelajaran Matematika Untuk Tingkat SD/MI. Jakarta Depdiknas.
Freudenthal, H. (1983). Didactical Phenomenology of Mathematical Structures. Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academics Publisher
Freudenthal, H. (1991). Revisiting Mathematics Education: China Lectures. Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academics Publisher
Gravemeijer, K. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: CD Beta Press
Gravemeijer, K. & Cobb, P. (2006). Design research from the learnin Educational Design Research (pp. 17-51). London: Routledge.
Haji, S, 1994. Diagnosis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita di kelas V SD
Negeri Percobaan Surabaya. Tesis. Malang: IKIP Malang.
Kairuddin, 2011, The Indonesian’s Road Transportations as The Contexts to Support Primary School Students Learning Number Operation. IndoMS. J.M.E. Vol.2 No. 1 January 2011,pp.67-78 in press
(http://jims-b.org/wp-content/uploads/2013/11/Full-IndoMS-JME-21-Kairuddin.pdf)
Kairuddin, 2010, Bus Trans Musi Sebagai Konteks Untuk Mendorong Siswa Memahami Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada Kelas II MIN-2 Palembang, Prosiding Semianar Nasional, Volume Edisi Khusus Jurnal Pendidikan Matematika, PPs, UNSRI.
Treffers, A. Realistic mathematics education in The Netherlands 1980-1990. In L. Streefland (Ed.), Realistic mathematics education in primary school. Utrecht: CD-β Press / Freudenthal Institute. 1991.
Zulkardi. (2002). Developing a learning environment on Realistic Mathematics Education for Indonesian student teachers. Doctoral dissertation, University of Twente, Enschede, The Netherlands
DOI: https://doi.org/10.24114/jpmi.v2i1.8935
Article Metrics
Abstract view : 104 timesPDF - 87 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing By :