TAHAPAN FANIKA ERA-ERA MBÖWO PADA UPACARA FALÖWA NIAS SELATAN : ANALISIS WACANA KRITIS

Dina Mariana, T. Silvana Sinar, T. Thyrhaya Zein

Abstract


Penelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan.

 

Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana Kritis

Penelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan.

 

Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana Kritis

Penelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan.

 

Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana Kritis

Penelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan.

 

Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana Kritis

Penelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan.

 

Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana Kritis


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/kjb.v9i1.16932

Article Metrics

Abstract view : 965 times
PDF - 1030 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Dina Mariana, T. Silvana Sinar, T. Thyrhaya Zein

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Kode: Jurnal Bahasa

Creative Commons License

Kode: Jurnal Bahasa is licensed under a
Creative Commons Attribution 4.0 International License