Terjemahan Modalitas dan Tingkat Keberterimaan Teks Pidato Presiden Jokowi Dalam Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Authors

  • Sutar Oktaviana Tampubolon
  • Syahron Lubis
  • Umar Mono

DOI:

https://doi.org/10.24114/kjb.v9i1.16950

Abstract

Penelitian  ini bertujuan untuk (1) menganalisis terjemahan modalitas yang terdapat pada teks pidato presiden Jokowi dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian ini adalah modal yang terdapat didalam teks pidato. Sumber data penelitian ini adalah teks pidato presiden Jokowi yang ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia (BSu) dan bahasa Inggris (BSa). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep Miles, Hubermandan Saldana yaitu model analisis interaktif yang mengklasifikasi analisis data dalam tiga langkah: (i) kondensasi data, yaitu suatu proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan dan mentransformasikan data ; (ii) penyajian data, yaitu sebuah pengorganisasian, penyatuan dari informasi yang memungkinkan penyimpulan dan aksi; (iii) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dalam terjemahan teks pidato presiden Jokowi, modal dalam BSu dipadankan maknanya dengan 10 kata dalam BSa, yaitu harus (keharusan) , tidak boleh (larangan), dapat, boleh, dibenarkan (izin), mungkin, dapat (kemungkinan) , dianggap (anggapan) , akan (keinginan) , hendaknya, seharusnya (harapan) dan dapat (kemampuan) Kata Kunci : terjemahan,  modal, modalitas

Downloads

Published

2020-02-04