Fungsi Tradisi Lisan Taur-Taur Simbandar Pada Masyarakat Simalungun

Hans Pranata Purba

Abstract


Taur-taur simbandar merupakan salah satu tradisi lisan yang ada di daerah simalungun dan juga sebagai budaya asli lokal simalungun. Taur-taur simbandar sendiri disajikan oleh dua orang sepasang kekasih garama ( laki-laki ) dan anak boru ( perempuan ). Keduanya menjalin komunikasi dengan cara taur-taur ataupun martaur-taur sebagai menanyakan keseriusan hubungan yang sudah terjalin ataupun terjaga. Martaur-taur yang dilakukan sepasang kekasih ini sengaja dilakukan, karena pada masa lalu sepasang kekasih yang menjalin hubungan dan belum terikat pernikahan tidak etis atau tidak wajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung ataupun berjalan berdua bersama. Hal itu akan mendapat teguran dari masayarakat itu sendiri (paminsangon). Kemudian fungsi taur-taur simbandar meliputi: fungsi kontrol pengendalian sosial nilai-naili dan norma masyarakat simalungun, fungsi penghibur atau hiburan bagi masyarakat, funsi koservatif budaya, fungsi estetis dan fungsi pendidikan. Fungsi-fungsi yang sudah dipaparkan hanya bagi para pendengar ataupun penikmat. fungsi hiburan adalah fungsi dari tradisi lisan taur-taur simbandar yang masih bertahan dan dapat dinikmati sampai sekarang. Oleh karena itu , fungsi taur-taur simbandar yang masih bertahan yaitu, fungsi konservatif budaya, fungsi estetis, dan fungsi hiburan menjadi salah satu yang selalu terjaga. Kata Kunci : Fungsi Taradisi Lisan, Taur-taur Simbandar,Masyarakat Simalungun

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/kjb.v10i1.23960

Article Metrics

Abstract view : 961 times
PDF - 1205 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Hans Pranata Purba

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Kode: Jurnal Bahasa

Creative Commons License

Kode: Jurnal Bahasa is licensed under a
Creative Commons Attribution 4.0 International License