Eksistensi Sastra Lisan Gorontalo: Kajian Warisan Tinilo Pada Generasi Muda Gorontalo Di Era 4.0
DOI:
https://doi.org/10.24114/kjb.v10i4.30775Abstract
Gorontalo memiliki warisan sastra lisan yang merupakan sebuah tradisibertutur. Dan setiap ragam dari sastra lisan tersebut memiliki fungsi danpengaruh terhadap pandangan hidup masyarakat Gorontalo. Pada penelitianini, peneliti memfokuskan diri pada salah satu sastra lisan yaitu Tinilokhususnya tinilo paita. Tinilo berbentuk syair dan dilagukan secarabersama-sama dalam upacara adat. Untuk Tinilo Paita biasanya dilakukan padasaat upacara peringatan kematian yang keempat puluh hari (syair yangdigunakan untuk mengganti batu nisan). Penelitian ini menggunakanpendekatan deksriptif kualitatif, dengan menggunakan Teknik pengumpulan datamelalui observasi, wawancara, perekaman, dan dokumentasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa eksistensi sastra lisan Tinilo pada generasi muda di Era 4.0sudah sangat kurang karena di zaman sekarang sudah jarang masyarakatmenggunakan acara adat Tinilo pada pelaksanaan 40 hari kematian. Selain itu,kurangnya pemahaman generasi muda terkait penggunaan Bahasa Gorontalodan adat istiadat Gorontalo. Sedangkan, faktor yang mempengaruhi kurangnyaminat generasi muda Gorontalo di Era 4.0 terhadap sastra lisan Tinilo terdiriatas dua (2) yaitu faktor internal yang berasal dari diri sendiri dan faktoreksternal yang berasal dari lingkungan dan keluarga.Downloads
Published
2021-12-19
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2021 Aryati Hamzah, Ismail Tahir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.