LITERASI MEDIA TELEVISI PADA ORANG TUA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU MENONTON ANAK
Abstract
Abstrak
Televisi merupakan salah satu alat penyampai informasi yang dipercaya oleh masyarakat. Tidak semua yang ada di media dapat dijadikan pedoman yang baik pasalnya banyak tayangan yang tidak layak ditonton sehingga memberikan dampak yang buruk. Anak sebagai individu yang rentan terhadap dampak negatif televisi seharusnya mendapat perhatian lebih ketika menonton televisi. Fakta menyebutkan bahwa orang tua terkadang membiarkan anak menonton televisi tanpa pengawasan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui literasi televisi pada orang tua dan juga mediasi yang dilakukan orang tua terkait konsumsi televisi pada anak. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa literasi media televisi pada orang tua masih tergolong rendah. Orang tua sangat percaya sekali dengan televisi sehingga terkadang tidak dapat membedakan antara realitas dunia nyata dan realitas dunia media khususnya pada program berita. Orang tua belum memahami tentang proses kerja televisi dalam menghasilkan program acara akibatnya mereka tidak memahami adanya framing media dalam proses pembuatan berita. Orang tua menggunakan televisi untuk kebutuhan informasi dan hiburan namun secara tidak sadar penggunaan televisi sudah menjadi kebiasaan sehingga orang tua tidak lagi mengakses televisi berdasarkan kebutuhan tersebut. Orang tua mulai memiliki sisi kritis ketika dihadapkan pada keterkaitan kepemilikan media dan munculnya konten berbau politis dalam televisi.
Pengetahuan tentang efek negatif televisi pada orang tua masih terbatas pada efek yang terjadi pada orang lain, sementara efek pada diri sendiri tidak disadari. Pemahaman efek positif televisi kebanyakan berupa penambahan wawasan dan pengetahuan, selain itu televisi juga dapat menjadi sarana mentranferkan warisan budaya bagi orang tua. Pemahaman tentang efek televisi pada orang tua lebih ditekankan pada efek yang bersifat behavioral, sementara efek kognitif tidak mendapat perhatian yang khusus. Pengetahuan efek yang terbatas tersebut juga berpengaruh pada bagaimana orang tua melakukan pengarahan pada anak. Rata-rata informan hanya melarang anak untuk menonton konten tayangan tertentu tanpa memberikan penjelasan dan mendiskusikannya dengan anak. Mengenai content creation, yaitu kemampuan mengkomunikasikan pesan-pesan melalui media, mayoritas orang tua belum memiliki keterampilan ini.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/edukasi%20kultura.v7i2.21999
Article Metrics
Abstract view : 263 timesPDF - 456 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.