PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Acathina fulica) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KITOSAN

Authors

  • Ridwanto .
  • Fazrul Amin Utama
  • Ricky Andi Syahputra

Keywords:

Cangkang bekicot, Derajat Deasetilasi, Kitosan

Abstract

Bekicot (Achatina fulica) termasuk keong darat yang memakan berbagai tanaman termasuk tanaman budidaya, oleh karena itu bekicot termasuk salah satu hama bagi tanaman. Banyaknya tanaman yang mati menyebabkan petani menggunakan pestisida untuk membasmi hewan ini, sehingga hewan ini mati dan meninggalkan cangkangnya. Cangkang yang ditinggalkan akan membusuk sehingga akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Salah satu altenatif pemanfaatan limbah cangkang bekicot (Achatina fulica) yang memilki nilai ekonomis tinggi yaitu pengolahan menjadi kitosan. Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan limbah cangkang bekicot menjadi kitosan, menganalisa gugus fungsi menggunakan spektrofotometer FTIR dan uji kadar air, kadar abu dan rendemen.Berdasarkan spektra FTIR yang dihasilkan telah terkonversi kitin menjadi kitosan dengan nilai derajat deasetilasi 65%. Hasil karakteristik kitosan yang diperoleh kadar air, kadar abu dan rendemen secara berurutan sebesar 7,33; 1,99; 15,6%.

References

Agustina, S dan Kurniasih, Y. (2013).

Pembuatan Kitosan Dari

Cangkang Udang Dan Aplikasinya

SebagaiP Absorben Untuk

Menurunkan Kadar Logam CU.

IKIP. Mataram

Khan T.A, K.K Peh, Hung S.C.(2002).

Reporting Degree of Deacetylation

Values of Chitosan : the Influence

Analitycal Methods, J Pharm

Pharmacent Sci

Prahasta, Arief. (2013). Budidaya Usaha

Pengolahan Buah Naga,Bandung:

Pustaka Grafika

Prihatman, K.(2000). Budidaya Bekicot

(Achatina spp.), Jakarta; TTG Budidaya

Peternakan. Hal.32

Puspawati, N. M., dan Simpen, I.

N.(2010). Optimasi Deasetilasi

Khitin dari KulitUdang dan

Cangkang Kepiting Limbah

Restoran Seafood menjadi

Khitosan melalui Variasi

Konsentrasi NaOH. J. Kimia

(1):70-90

Rinaudo, M., (2006). Chitin and Chitosan :

Properties and Applicatons.

Polymer Journal in Elsevier.

halaman 604;611

Saraswathy, G., S. Pal, C. Rose, and T.P.

Sastry. 2001. A novel bioinorganic

bone implant containing deglued

bone, chitosan, and gelatin.

BulletinMaterials Science 24: 415420.

Srijanto, B. 2003. Kajian Pengembangan

Teknologi Proses Produksi Kitin

dan Kitosan secara Kimiawi.

Prosiding Semnas Teknik Kimia

Indonesia(1): 1-5.

Sugita, P., Wukirsari, T., Sjahriza, A.,

Wahyono, D.,(2009). Kitosan,

Sumber Biomaterial Masa Depan.

Institut Teknologi Bandung Press,

Bandung. Hal. 30

WHO. (1992). Quality Control Methods

for Medicinal Plant Material.

Geneva: World Health

Organization. Hal. 26-27

Zahiruddin, (2008). Karakteristik Mutu

dan Kelarutan Kitosan dari Ampas

Silase Kepala Udang Windu

(Penaeus

monodon).Buletin

Teknologi HasilPerikanan, Vol. 11

No. 2.

Downloads

Published

2019-02-13

Issue

Section

VOL 16, NO 2 (2016): JURNAL PENELITIAN SAINTIKA