ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL DI SMA NEGERI 2 NANGA TAYAP KABUPATEN KETAPANG: STUDI KASUS PADA KELAS XI IPS

Authors

  • Siswandi Program Studi Pendidikan Sejarah, IKIP PGRI Pontianak
  • Muhammad Syaifulloh IKIP PGRI Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.24114/ph.v10i2.56512

Keywords:

Kurikulum Merdeka Belajar, Local History Learning, Implementation, and Case Study

Abstract

Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) merupakan terobosan baru dalam pendidikan Indonesia yang menekankan kebebasan belajar dan pengembangan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi KMB pada pembelajaran sejarah lokal di SMA Negeri 2 Nanga Tayap Kabupaten Ketapang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambatnya. Studi kasus dilakukan pada kelas XI IPS dengan metode kualitatif, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi KMB pada pembelajaran sejarah lokal masih belum optimal. Faktor pendukungnya adalah antusiasme siswa dan dukungan kepala sekolah. Faktor penghambatnya adalah kurangnya pemahaman guru tentang KMB, keterbatasan sumber belajar, dan sarana prasarana yang belum memadai. Disarankan untuk memberikan pelatihan KMB kepada guru, mengembangkan sumber belajar lokal, dan meningkatkan sarana prasarana.Curriculum for Independent Learning (Kurikulum Merdeka Belajar or KMB) is a new breakthrough in Indonesian education that emphasizes freedom in learning and character development. This research aims to analyze the implementation of KMB in local history learning at SMA Negeri 2 Nanga Tayap, Ketapang Regency, and identify supporting and inhibiting factors. A case study was conducted in class XI IPS using a qualitative method, involving interviews, observations, and documentation.The research results indicate that the implementation of KMB in local history learning is not yet optimal. Supporting factors include student enthusiasm and school principal support. Inhibiting factors include teachers' lack of understanding about KMB, limited learning resources, and inadequate facilities. It is recommended to provide KMB training for teachers, develop local learning resources, and improve facilities.

Downloads

Published

2025-07-14