ANALISIS SEMANTIK PADA PUISI “AKULAH MEDAN” KARYA TEJA PURNAMA
DOI:
https://doi.org/10.24114/sasindo.v14i1`.68833Abstract
Puisi merupakan karya sastra yang banyak diminati oleh masyarakat segala usia. Pesan atau makna yang disampaikan dalam sebuah puisi tidak selalu menggunakan kalimat sederhana. Oleh karena itu, tujuan karya ini adalah menganalisis puisi Teja Purnama berdasarkan ilmu semantik Akulah Meda. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk penelitian. Fokus semantik penelitian ini adalah: Pada aspek makna leksikal, makna gramatikal, makna referensial, dan makna non-referensial yang terdapat pada puisi Akulah Medan karya Teja Purnama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi Akulah Medan karya Teja Pernama terdiri atas tujuh bait dan makna semantiknya sebanyak 50 kata bermakna leksikal, 11 kata bermakna gramatikal, 19 kata bermakna referensial, dan 6 kata bermakna non referensial. Makna paling semantik yang terdapat dalam puisi adalah makna leksikal. Hal ini dikarenakan penulis menggunakan kata-kata yang memiliki makna sebenarnya.References
Aminuddin. 1988. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Offset.
Chaer, Abdul. 2014. Lingustik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2013. Pengantar Semantik. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Kosasih, E. (2012). Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Manaf, N. Abdul. (2010). Semantik Bahasa Indonesia. Padang: UNP Press.
Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal (2nded.). Jakarta: Rineka Cipta
Sudaryat, Yayat. 2009. Makna dalam Wacana (Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik). Bandung: Yrama Widya.
Wahyuni, R. (2014). Kitab Lengkap Puisi, Prosa, dan Pantun Lama, Jakarta Selatan: Saufa.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Berkatiah, Dwinda Khoyriyah, Adellya Rosari Siregar, Diah Pasyha Togatorop, Yuliana Sari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.