GAMBARAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT INDIA PUNJABI DI KOTA MEDAN

Harpriti Kaur

Abstract


Every couple who forms a marriage bond and becomes a family certainly has dreams of going through everything in a good condition. In undergoing marriage, marital satisfaction is a target that must be achieved by every family. Marriage satisfaction includes many aspects ranging from communication to the similarity of roles between husband and wife in carrying out the household ark. Indian Punjabi people are indigenous people of India who have lived in Medan for generations. Indian Punjabi traditions and culture have become an inseparable part of every family in the city. This includes marriages that can be started from an arranged marriage, for example. Seeing the community marriage in Medan, the idea emerged to investigate the description of marriage satisfaction experienced by Indian Punjabi people. With a qualitative method, this study focuses on a deeper exploration of the description of Indian Punjabi marriage in Medan. With the interview technique, researchers dig up information related to marriage satisfaction experienced by two family pairs, each of which has a length of marriage of 11 and 25 years. From the interviews conducted, the aspects of marriage according to Oslon and Fowers (1989) are used as a reference to get a complete picture of marriage. The results of the study show that, although the respondents' marriages began with an arranged marriage between the two extended families, they were able to fulfill all aspects of marriage and undergo marriage according to existing standards. This certainly gives marriage satisfaction as expected at the beginning, even though there are many problems faced, they can be solved.

Setiap pasangan yang membentuk ikatan pernikahan dan menjadi keluarga tentu memiliki impian untuk menjalani semuanya dengan suatu keadaan yang baik. Di dalam menjalani pernikahan, kepuasan pernikahan menjadi target yang harus dicapai oleh setiap keluarga. Kepuasan pernikahan meliputi banyak aspek mulai dari komunikasi sampai kesamaan peran antara suami dan istri dalam menjalani bahtera rumah tangga. Masyrakat India Punjabi adalah masyarakat asli India yang sudah turun temurun tinggal di kota Medan. Tradisi dan budaya India Punjabi sudah menjadi bagian yang tidak bisa terlepas dari setiap keluarga yang ada di kota tersebut. Hal ini termasuk pernikahan yang bisa diawali dari sebuah perjodohan misalnya. Melihat pernikahan masyarakat yang ada di kota Medan ini, muncul ide untuk meneliti terkait gambaran kepuasan pernikahan yang dialami oleh orang India Punjabi. Dengan metode kualitatif, penelitian ini berfokus pada penelusuran lebih dalam terkait gambaran pernikahan masyarakat India Punjabi di kota Medan. Dengan teknik wawancara, peneliti menggali informasi terkait kepuasan pernikahan yang dialami oleh dua pasang keluarga yang mana masing-masing memiliki lama pernikahan 11 dan 25 tahun. Dari wawancara yang dilakukan, aspek-aspek pernikahan menurut Oslon dan Fowers (1989) dipakai sebagai acuan untuk mendapatkan gambaran utuh terarkait pernikahan. Hasil penelitian menjukkan bahwa, walaupun pernikahan dari responden diawali dengan perjodohan dari kedua keluarga besar namun mereka mampu memenuhi aspek-aspek dalam pernikahan dan menjalani pernikahan sesuai standar yang ada. Hal ini tentu memberikan kepuasan pernikahan seperti yang diharapkan di awal walaupun ada banyak masalah yang dihadapi namun bisa diselesaikan.

Kata kunci: India Punjabi, Kepuasan Pernikahan, Aspek Pernikahan


Keywords


Indian Punjabi, Marriage Satisfaction, Marriage Aspects

Full Text:

PDF

References


Afiatin, T. (2013). Family attachmend, self-esteem, religiosity, assertiveness, and sense of community as predictors of adoloscent happines. Anima Indonesian Psychological Journal, 29(1), 38-49.

Afni, N., dan Indrijati, H. 2011. Pemenuhan Aspek – Aspek Kepuasan Perkawinan Pada Istri Yang Menggugat Cerai. Insan Media Psikologi. Vol. 13. No. 03 (176 – 184).

Ardhianita, I. & Andayani, B. Kepuasan Pernikaham Ditinjau dari Berpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi. Vol.32. no.2, 101-111.

Bogdan, Robert dan Taylor. (1992). Pengantar metode penelitian kualitatif, terjemahan oleh arief rurchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Chaplin, J.P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.

Dewi, Shinta. (2013). Hubungan religiusitas dan kepribadian otoritarian dengan kepuasan pernikahan pada perempuan yang menikah secara ta’aruf. Skripsi (tidak diterbitkan). Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Dowlatabadi, Saadat & Jahangiri. (2013). The Relationship between Religious Attitudes and Marital Satisfaction among married personnel of departments of education in Rasht City, Iran.

Duval, E.M., & Miller, B. C. (1985). Marriage and family development (6th Ed.). New York: Harper & Row Publisher.

Goode, William. (2004). Sosiologi keluarga. Jakarta: Bumi Aksara.

Goldenberg, H & Goldenberg, I. (2008). Family therapy: an overview (7th Ed.). Belmont: Thomson Brooks/Cole.

Golestani, E., Tavakoli, A. M., danTavakoli, H. M. (2012). Relationship of Personality Traits with Marital Satisfaction in Woman. Journal of Life Sciences and Biomedicine, 2, 216-218.

Guba dan Lincoln. (1994). Handbooks of qualitative research, Sage Publication, London.

Hajizah, Y. N.. (2012). Hubungan antara komunikasi intim dengan kepuasan pernikahan pada masa pernikahan dua tahun pertama. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

Halford, W. K., Lizzio, A., Wilson, K. L., & Occhipinti. (2007). Does working at your marriage help? Couple relationship self regulation and satisfaction in first 4 years of marriage. Journal of Family Psychology, 21(2), 185-194.

Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.

Hughes, F.P & Noppe, L.D. (1985). Human Development Across The Life Span. New York:West Publishing Company.

Hoffman, L. M., & Nye, F. I. (1984). Working Mothers. San Fransisco: Jossey-Bass.

Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Diakses dari https://www.gatra.com/detail/news/397351-Pura-Jagaditha-Toba-Kuil-Hindu-Satu-satunya-di-Siantar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2015). Arti kata: Keluarga. Kbbi.web.id. Diakses dari http://kbbi.web.id/keluarga.

Kertamuda, F.E. (2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga (Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Larasati, A. (2012). Kepuasan Perkawinan pada Istri Ditinjau Dari Keterlibatan Suami

dalam Menghadapi Tuntutan Ekonomi dan Pembagian Peran dalam Rumah Tangga. Jurnal Psikologi dan Perkembangan, 1(3), 01-06

Lubis, Zulkifli B. (2005). Kajian awal tentang komunitas tamil dan punjabi di medan. Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI, 136-146.

Luo, S., dkk. (2008). Predicting Marital Satisfaction from Self, Partner, and Couple Characteristic: Is It Me, You, or Us?. Journal of Personality, 76, 1231-1265.

McDanieal, S.A. & Lorne, T. (2000). Close Relations: An Introduction to The Sociology of Families. Canada: Prentice-Hall Canada Inc.

Mukhoyyaroh, T. (2014). Psikologi Keluarga. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.

Nababan, Surya Kristina. (2011). Sistem perkawinan suku bangsa punjabi (studi deskriptif mengenai sistem perkawinan punjabi “anand karj” di karang sari medan polonia). Universitas Sumatera Utara.

Najarpourian, S., dkk. (2012). Personality Types and Marital Satisfaction. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 4, 372- 383.

Patilima, Hamid. (2005). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta

Poerwandari, E.K. (1988). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta: LPSP3 Universitas Indonesia.

Poerwandari, E.K. (2007). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta: LPSP3 Universitas Indonesia.

Rahardjo, Mudjia. (2017). Studi kasus dalam penelitian kualitatif: konsep dan prosedurnya. Diakses dari hhtp://repository.uin-malang.ac.id/1104/1/Studi-kasus-dalam-penelitian-kualitatif.pdf

Rahmani, A., Khoei, E. M., & Gholi, L. A. (2009). Sexual satisfaction and its relation to marital happiness in Iranians. Iranian J Publ Health, 38(4), 77-82

Sahlstein, E. M. (2010). Communication and distance: The present and future interpreted through the past. Journal of Applied Communication Research, 38(1), 106–114. doi: 10.1080/00909880903483615

Serli, M. (2016). Komitmen dan kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Psikologi.

Sigelman, C.K., & Rider E.A. (2003). Life span human development (4th Ed.). USA: Wadsworth Thompson Learning.

Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo

Strong, B. DeVault, C. & Cohen, T.F. (2011). The Marriage and Family Experience. Canada: CengageLearning.

Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sumpani, D. 2008. Kepuasan pernikahan ditinjau dari kematangan pribadi dan kualitas komunikasi. Skripsi. Diakses dari Etd.Eprints.Ums.Ac.Id/Skripsi/851/1/F100010200.Pdf.

Suryani, Tatik. (2008). Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

VandenBos, G.R. (2007). APA dictionary of psychology. Washington, DC.: American Psychological Association.

Walgito, B. (2010). Bimbingan dan konseling perkawinan. Yogyakarta: Andi Offset.

Wisnuwardhani, D., & Mashoedi, S.F. (2012). Hubungan interpersonal. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Yesenia, Yesenia. (2016). Gambaran kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang menjalani commuter marriage. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.




DOI: https://doi.org/10.24114/konseling.v19i2.21177

Article Metrics

Abstract view : 240 times
PDF - 329 times

Copyright (c) 2021 Harpriti Kaur

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.