Stres pada Narapidana Perempuan Pelaku Pembunuhan Berencana di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Semarang

Nona Apungchris F Oiladang, S.A Kristianingsih

Abstract


Stres adalah pengalaman emosional negative yang disertai dengan perubahan fisiologis, kognitif, dan perilaku yang bertujuan untuk mengubah atau menyesuaikan diri terhadap situasi yang menyebabkan stres. Penelitiam ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber stres pada seorang narapidana perempuan pelaku pembunuhan berencana. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang dengan kriteria subjek yaitu: perempuan, narapidana pelaku pembunuhan berencana. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi saat ini kedua subjek tidak menunjukan gejala stres yang disebabkan oleh lamanya masa hukuman, perasaan bersalah, kasus, dan lingkungan dalam lapas. Hubungan kedua subjek dengan sesama WBP dan petugas baik, kedua subjek tidak pernah menunjukan sikap yang kurang baik. Kedu asubjek mengikuti peraturan yang ada dengan baik. Kedua subjek menunjukan gejala stres emosional, kognitif dan fisiologis. Perbedaan kedua subjek terletak pada subjek kedua yaitu gejala fisiologis karena ada penyakit kronis yang diderita oleh subjek kedua. Bentuk koping yang dilakukan kedua subjek yaitu berdoa, mengisi waktu kosong dengan mengikuti kegiatan di Lapas dan mengikuti program pengembangan diri

Keywords


Stres, Perempuan, Narapidana, Pembunuhan Berencana

Full Text:

PDF

References


Ardila, F. (2013). Penerimaan diri pada marapidana. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 2,(01).

Asnita,Liana, Arneliwati, Jumaini (2015). Hubungan Tingkat Stres dengan Harga Diri Remaja di Lembaga Pemasyarakatan. JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015. Di akses tanggl 25 september 2018.

Atkinson,(1990). Cognitive structure. Teacher Education

Atwater, E., & Duffy . K. G. (1999) : Psychologynfor living: Adjustment, growth and behavior today (6 th ed) New Jersey : Prentice-Hall

Crewe, B (2009). The prisoner society: Power, adaptation, and social life in and English prison. New York :Oxford University

Ekasari, A. & Susanti, N. D. (2009). Hubungan antara optimisme dan penyesuaian diri dengan stress pada narapidana kasus NAPZA di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal Bekasi. Jurnal Soul 2(2).

Fauziya A, & Ike H. 2013. Jurnal : Penerimaan Diri Pada Narapidana Wanita.Vol. 2 No.01. Fakultas Psikologi Univeristas Airlangga : Surabaya.

Kartono , Kartini. (2013) Patologi Sosial 1. Jakarta : Rajawali Pers

______________ (2011). Patologi Sosial-Jilid 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Khazami. A. (2004). Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sarafino, E. P (1994). Healt psychology:Biopsychosocial interaction. Second edition. New Jersey:Prentice Hall

Segarahayu, R. D. (2013). Pengaruh manajemen stres terhadap penurunan tingkat stres pada narapidana di Lpw Malang. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang, Malang.

Solichatum, Y. (2011). Stres dan strategi coping pada anak didik di lembaga pemasyarakatan anak. Jurnal Psikologi Islam, 8, (01), 23-42

Taylor, S. E. (2003). Health Psychology. New York: McGraw Hill Companies.

Utami R, R & Pratiwi M. M. S. 2011. Tingkat Depresi pada Narapidana Wanita: Studi Deskriftif pada Narapidana Lapas kelas II A Semarang. Asvattha: Journal Of Psychology.Vol. 1 No.4.




DOI: https://doi.org/10.24114/konseling.v20i1.36293

Article Metrics

Abstract view : 252 times
PDF - 220 times

Copyright (c) 2022 Nona Apungchris F Oiladang, S.A Kristianingsih

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.